Antarajabar.com - Produsen kopi luwak dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, kesulitan memenuhi permintaan pasar dari berbagai daerah di Indonesia yang cukup tinggi.

"Selama ini hanya mampu produksi 1.500 dus, atau sekitar 80 sampai 100 kilogram per bulan, masih ada yang tidak terpenuhi karena banyaknya pesanan kopi," kata Andri Hermawan (35) pengusaha Kopi Luwak Garut dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis.

Ia mengatakan, kendala tidak terpenuhinya kebutuhan pasar itu dari bahan baku kopi asli Garut yang jumlahnya terbatas.

Produk kopi luwak yang dikelolanya, kata dia, hanya tercukupi bahan baku kopi sebanyak 1 ton sedangkan kebutuhan ideal untuk memenuhi permintaan pasar sebanyak 1,5 ton biji kopi per tahun.

"Kendalanya di bahan baku, kebutuhan 1,5 ton, baru tercukupi 1 ton, itu disebabkan petani kopi kurang, sedangkan yang membutuhkan kopi banyak," katanya.

Ia menambahkan, persoalan lain dari kekurangan bahan baku kopi, karena adanya persaingan dengan bandar-bandar kopi dari luar kota yang datang langsung ke petani kopi di Garut.

Ia berharap, adanya peran pemerintah dalam menumbuhkembangkan produksi kopi dengan membuka lahan baru tanaman kopi.

"Kami juga berusaha untuk koordinasi sama Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan agar ada pembukaan lahan kebun kopi," katanya.

Kendala lain dalam produksi kopi luwak, kata dia, kopi yang tidak segar, sehingga luwak enggan memakan biji kopi sebagai proses pembuatan kopi luwak.

"Luwak itu membutuhkan kopi yang masih 'fresh', yang hari itu panen, hari itu juga dikasihkan ke luwak," katanya.

Ia menambahkan, kopi luwak yang diproduksinya sementara memenuhi pasar untuk kebutuhan restoran besar di wilayah Pulau Jawa, kemudian Palembang dan Bali.

Kopi luwak yang diproduksinya, kata dia, berdasarkan pengakuan konsumen memiliki ciri khas cita rasa yang berbeda daripada kopi luwak di daerah lain.

"Sesuai selera mereka, delapan dari 10 penikmat kopi luwak, mereka angkat jempol dengan kualitas yang ada, mereka pada bilang beda," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017