Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat memperkuat program pendidikan karakter bagi peserta didik kelas IX SMP Negeri yang dikemas melalui muatan lokal pendidikan bela negara.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan langkah tersebut penting karena seluruh siswa kelas IX perlu mendapatkan pembinaan karakter untuk membangun keunggulan di lingkungan sekolah.
“Melihat hasil tahap awal yang positif, program ini akan diperluas secara bertahap ke sekolah-sekolah lain di Kota Bandung,” kata Farhan di Bandung, Minggu.
Sebagai tahap awal, Dinas Pendidikan Kota Bandung telah melaksanakan uji coba di empat sekolah, yakni SMP Negeri 5, 13, 33, dan 49.
Farhan menyatakan hasil evaluasi menunjukkan perubahan perilaku positif siswa, antara lain peningkatan rasa percaya diri, kondisi kelas lebih kondusif, serta ketertiban saat upacara bendera.
Evaluasi dilakukan bersama tim ahli dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan hasil siswa mengalami perubahan positif hanya dalam empat kali pertemuan selama satu bulan.
Ia menuturkan pada tahap kedua kegiatan akan dilaksanakan dua kali dalam sebulan, tepatnya setiap Jumat pekan kedua dan ketiga pukul 07:00–14:30 WIB. Program ini akan melibatkan TNI-Polri, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN), Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), serta tenaga pendidik lain.
Menurut dia, hasil evaluasi menjadi dasar pertimbangan Pemkot Bandung dalam merumuskan kebijakan muatan lokal di sekolah. Materi pembelajaran juga akan disesuaikan dengan metode belajar yang efektif sesuai kebutuhan siswa.
“Dinas Pendidikan, tim ahli, dan TNI-Polri terus menyempurnakan agar tahun depan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik dapat berkembang, sehingga lahir generasi yang unggul, mandiri, bertanggung jawab, dan sukses,” ujarnya.
Farhan berharap penguatan pendidikan karakter dapat membentuk ekosistem pendidikan yang positif di Kota Bandung.
“Kami yakin pembelajaran karakter yang lebih humanis akan membentuk pola pikir positif, sehingga siswa tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual,” katanya.
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025