Antarajabar.com - Polisi mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif untuk menghindari kamacetan panjang akibat banjir yang menggenangi badan Jalan Bandung-Garut di kawasan industri Kahatex, Cimanggung, Kabupaten Sumedang dan Vonex, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.

Kepala Polisi Sektor Cimanggung, Komisaris Polisi Amin Taufan mengatakan sejumlah kendaraan dilaihkan untuk mengurai kepadatan arus kendaraan dari arah Bandung menuju Garut.

"Pengaturan masih terus dilaksanakan secara bergantian," kata Amin.

Ia menuturkan, banjir di kawasan industri itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Minggu (19/3) malam.

Banjir luapan sungai dan solokan itu, kata dia, menggenangi badan Jalan Raya Bandung-Garut dengan ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.

"Banjir mengakibatkan arus lalu lintas Bandung-Garut terganggu hanya kendaraan besar saja yang dapat melintas satu jalur dekat median jalan," katanya.

Akibat banjir tersebut arus lalu lintas kendaraan dari arah Cileunyi menuju Garut dialihkan ke Jatinangor-Tanjungsari dan keluar di Parakamuncang.

Selain itu arus kendaraan juga dialihkan ke Rancaekek-Majalaya hingga keluar dari Cicalengka, kemudian arah sebaliknya dari Garut menuju Bandung dialihkan ke Majalaya-Rancaekek.

Akibat pengalihan jalur itu menyebabkan kemacetan di jalur alternatif Parakanmuncang maupun di Rancaekek.

"Di Jalan Raya Parakanmuncang mengalami kepadatan arus lalu lintas dampak pengalihan arus dari Bandung arah Garut," kata Amin.

Sedangkan jalur alternatif Rancaekek terjadi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas kendaraan dari dua arah.

Seorang pengguna jalan, Erni mengatakan sengaja menggunakan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di kawasan industri Vonex dan Kahatex.

Erni yang hendak ke Bandung mengatakan, kemacetan ternyata bukan hanya di Jalan Raya Bandung-Garut saja tetapi terjadi juga di jalur alternatif.

"Tadinya mau menghindari macet, ternyata di Rancaekeknya macet juga, dari Cialengka ke Rancaekek dua setengah jam, padahal biasanya paling 30 menitan," kata Erni warga Cicalengka, Bandung.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017