Antarajabar.com - Pemprov Jawa Barat segera menerapkan sekolah ramah anak di tingkat SMA dan SMK se-Jabar dan ini menindaklanjuti UU 23 tahun 2016 tentang pemerintah daerah.
"Tidak boleh lagi ada guru yang cemberut saat mengajar dan tidak boleh lagi ada guru yang galak dan menakutkan, karena guru adalah orang tua di sekolah," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab di sapa Aher di Cirebon, Kamis.
Penerapan sekolah ramah anak di tingkat SMA dan SMK se Jawa Barat adalah salah satu bentuk menindaklanjuti UU 23 Tahun 2016 tentang Pemerintah Daerah.
Dalam UU tersebut, pengelolaan SMA dan SMK diambil alih oleh Pemprov.
Aher menuturkan, peran guru sangat penting dalam mengawal cita-cita dan masa depan anak, terlebih saat ini anak-anak sekarang lebih relatif bebas, mampu berinovasi dan bisa bekerja dengan baik.
Dan seharusnya sekolah bisa dijadikan rumah kedua, karena sekolah juga merupakan tempat mencari ilmu. "Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua," tuturnya.
Aher juga melarang para guru untuk tidak memberikan contoh yang baik, karena pendidik adalah contoh dan contoh harus yang baik-baik.
Menurutnya metode mengajar yang bisa menakuti anak didik juga harus dijauhi, karena itu sangat berpengaruh terhadap anak didiknya.
"Guru jangan lagi menggunakan metode pengajaran yang membuat siswa takut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Tidak boleh lagi ada guru yang cemberut saat mengajar dan tidak boleh lagi ada guru yang galak dan menakutkan, karena guru adalah orang tua di sekolah," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab di sapa Aher di Cirebon, Kamis.
Penerapan sekolah ramah anak di tingkat SMA dan SMK se Jawa Barat adalah salah satu bentuk menindaklanjuti UU 23 Tahun 2016 tentang Pemerintah Daerah.
Dalam UU tersebut, pengelolaan SMA dan SMK diambil alih oleh Pemprov.
Aher menuturkan, peran guru sangat penting dalam mengawal cita-cita dan masa depan anak, terlebih saat ini anak-anak sekarang lebih relatif bebas, mampu berinovasi dan bisa bekerja dengan baik.
Dan seharusnya sekolah bisa dijadikan rumah kedua, karena sekolah juga merupakan tempat mencari ilmu. "Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua," tuturnya.
Aher juga melarang para guru untuk tidak memberikan contoh yang baik, karena pendidik adalah contoh dan contoh harus yang baik-baik.
Menurutnya metode mengajar yang bisa menakuti anak didik juga harus dijauhi, karena itu sangat berpengaruh terhadap anak didiknya.
"Guru jangan lagi menggunakan metode pengajaran yang membuat siswa takut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017