Antarajabar.com - PT Dirgantara Indonesia menyerahterimakan helikopter SAR medium class AS365 N3+ Dauphin ke Basarnas di Hanggar Rotary Wing PTDI Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa.
Dokumen serah terima ditandatangani Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Basarnas Anjar Sulistyo disaksikan Kepala Basarnas Marsdya TNI FH Bambang Sulistyo.
"PTDI selalu menunggu dan siap memenuhi pesanan berikutnya dari Basarnas khusus untuk produk helikopter SAR baik jebis AS365 N3+ Dauphin maupun produk lainnya," kata Dirut PTDI Budi Santoso.
Menurut Budi rekam jejak PTDI akan menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia dalam menguasai kedirgantaraan Indonesia. Menurut dia keberadaan PTDI akan sangat berarti bila setiap produk serta jasa yang dihasilkanya dimanfaatkan secara maksimal oleh selureh instansi dan lembaga negara, termasuk Basarnas.
"Kita semua tidak lupa sukses jajaran Basarnas dalam berbagai proses pencarian korban kecelakaan pesawat terbang. Tidak dapat dipungkiri salah satu bintang dalam misi evakuasi adalan helikopter Dauphin," katanya.
Salah satunya, Heli AS365 N3+ Dauphin Basarnas yang diserahkan pada 2014 ikut andil dalam pencarian korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.
"Tahun 2014, PTDI telah menyerahkan dua unit heli SAR medium class AS365 N3+," katanya.
Heli SAR AS365 N3+ Dauphin merupakan helikopter berukuran sedang yang telah sesuai dengan standar SAR dan penjaga pantau dengan total 170 helikopter Dauphin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya digunakan oleh US Coast Guard.
Helikopter itu dilengkapi dengan "hoist" untuk menaerik atau mengevakuasui korban pada sisi pintu kanan. Selain itu juga dilengkapi dengan radar cuaca serta dilengkapi Forward Look Infrared, Camera (FLIR) untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.
Helikopter SAR itu merupakan produyk kerja sama antara PTDI dengan Airbus Helicopter, Prancis.
Dengan diserahkannya heli SAR itu membuktikan keseriusan PTDI untuk membantu pemenuhan tugas pokok dan fungsi Basarnas demi menunjang pekerjaan dalam mengevakuasi dan menolong korban kecelakaan maupun bencana alam.
"Semoga helikopter itu mendukung tugas dan fungsi Basarnas dalam upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah," katanya.
Selain itu, Dirut PTDI juga menyatakan pihaknya saat ini tengah mengerjakan pesawat helikopter militer pendeteksi kapal selam yang akan diserah terimakan 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Dokumen serah terima ditandatangani Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Basarnas Anjar Sulistyo disaksikan Kepala Basarnas Marsdya TNI FH Bambang Sulistyo.
"PTDI selalu menunggu dan siap memenuhi pesanan berikutnya dari Basarnas khusus untuk produk helikopter SAR baik jebis AS365 N3+ Dauphin maupun produk lainnya," kata Dirut PTDI Budi Santoso.
Menurut Budi rekam jejak PTDI akan menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia dalam menguasai kedirgantaraan Indonesia. Menurut dia keberadaan PTDI akan sangat berarti bila setiap produk serta jasa yang dihasilkanya dimanfaatkan secara maksimal oleh selureh instansi dan lembaga negara, termasuk Basarnas.
"Kita semua tidak lupa sukses jajaran Basarnas dalam berbagai proses pencarian korban kecelakaan pesawat terbang. Tidak dapat dipungkiri salah satu bintang dalam misi evakuasi adalan helikopter Dauphin," katanya.
Salah satunya, Heli AS365 N3+ Dauphin Basarnas yang diserahkan pada 2014 ikut andil dalam pencarian korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.
"Tahun 2014, PTDI telah menyerahkan dua unit heli SAR medium class AS365 N3+," katanya.
Heli SAR AS365 N3+ Dauphin merupakan helikopter berukuran sedang yang telah sesuai dengan standar SAR dan penjaga pantau dengan total 170 helikopter Dauphin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya digunakan oleh US Coast Guard.
Helikopter itu dilengkapi dengan "hoist" untuk menaerik atau mengevakuasui korban pada sisi pintu kanan. Selain itu juga dilengkapi dengan radar cuaca serta dilengkapi Forward Look Infrared, Camera (FLIR) untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.
Helikopter SAR itu merupakan produyk kerja sama antara PTDI dengan Airbus Helicopter, Prancis.
Dengan diserahkannya heli SAR itu membuktikan keseriusan PTDI untuk membantu pemenuhan tugas pokok dan fungsi Basarnas demi menunjang pekerjaan dalam mengevakuasi dan menolong korban kecelakaan maupun bencana alam.
"Semoga helikopter itu mendukung tugas dan fungsi Basarnas dalam upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah," katanya.
Selain itu, Dirut PTDI juga menyatakan pihaknya saat ini tengah mengerjakan pesawat helikopter militer pendeteksi kapal selam yang akan diserah terimakan 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016