Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung secara rutin mengawasi kesehatan hewan ternak yang akan masuk ke daerah itu, untuk mencegah bakteri brucella yang menyebabkan penyakit brucellosis.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus brucellosis berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari peternak.
“Kami membangun komunikasi intensif dengan peternak dan melakukan monitoring secara rutin untuk memastikan kesehatan hewan ternak, tidak hanya terhadap brucellosis, tetapi juga penyakit lain seperti penyakit mulut dan kuku (PMK),” kata Wilsandi di Bandung, Jumat.
Baca juga: Lebih dari 1.290 ekor sapi di Jabar terpapar bakteri "brucella"
Baca juga: Ternyata bakteri Brucella pada ternak bisa menginfeksi ke manusia
Wilsandi mengatakan penyakit brucellosis dapat menyerang hewan ternak yang menyebabkan penurunan produktivitas, bahkan keguguran pada hewan yang terinfeksi.
Dia mengatakan, gejala yang ditimbulkan dari penyakit tersebut jika dialami manusia yaitu dapat menyebabkan demam yang naik turun dimulai dengan rasa menggigil.
Oleh karena itu, kata dia, DKPP Kota Bandung terus memperketat pengawasan untuk memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.
“Kami terus memantau kesehatan hewan, terutama yang berasal dari luar Kota Bandung, agar penyakit ini tidak masuk dan menyebar di wilayah peternak Kota Bandung,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Kesmavet DKPP Jawa Barat drh. Suprijanto mengungkapkan lebih dari 1.290 ekor atau 1,3 persen dari populasi sapi perah di Jabar terpapar bakteri brucella.
"Prevalensi penyakit brucella itu 1,3 persen dari jumlah seluruh populasi (sapi perah) di Jabar yang 2024 ada sebanyak 99.692 ekor," kata dia.
Supri mengungkapkan penyakit brucellosis yang biasanya menyerang berbagai hewan memamah biak, baik besar atau kecil, di Jawa Barat sendiri kebanyakan menimpa ternak sapi perah.
"Pada sapi potong itu cenderung tidak ada. Kejadian terakhir pada sapi potong itu tahun 2012 ada kejadian di Pangandaran atau Ciamis tapi langsung dipotong," ujarnya.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025