Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan bencana dan belum mendapat bantuan atau penanganan agar aktif melaporkan hal tersebut pada relawan atau aparat setempat.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman di Cianjur, Kamis, mengatakan, sebagian besar wilayah Cianjur merupakan wilayah yang berpotensi bencana, terlebih daerah yang sulit dijangkau sehingga belum tersentuh bantuan atau penanganan.
Tingginya intensitas hujan memungkinkan ada daerah rawan bencana yang belum termonitor, sehingga pihaknya meminta warga, aparat desa dan kecamatan agar aktif melakukan laporan ke BPBD dan selalu waspada bencana.
"Selama ini, kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait guna menekan adanya korban jiwa ataupun materil yang diakibatkan bencana alam. Aparat di daerah mulai dari camat, kepala desa dan RT/RW tetap siaga karena bencana dapat terjadi kapanpun," katanya.
Sementara Ketua Satgana PMI Cianjur, Rudi Syahdiar Hidajat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim siaga 24 jam untuk mengantisipasi adanya bencana alam sejak beberapa pekan terakhir.
Pasalnya ungkap dia, Cianjur merupakan salah satu daerah yang rawan bencana terutama ketika memasuki musim penghujan, terutama daerah selatan yang daerahnya merupakan pegunungan dan perbukitan, sehingga sangat berpotensi terjadinya longsor.
"Selain daerah selatan, kami juga terus memantau Cianjur tengah dan utara yang sangat berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir bandang dan angin puting beliung. Untuk Cianjur utara dan tengah daerah yang berpotensi terjadinya banjir bandag dan angin puting beliung, Kecamatan Gekbrong, Cianjur kota dan Karangtengah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman di Cianjur, Kamis, mengatakan, sebagian besar wilayah Cianjur merupakan wilayah yang berpotensi bencana, terlebih daerah yang sulit dijangkau sehingga belum tersentuh bantuan atau penanganan.
Tingginya intensitas hujan memungkinkan ada daerah rawan bencana yang belum termonitor, sehingga pihaknya meminta warga, aparat desa dan kecamatan agar aktif melakukan laporan ke BPBD dan selalu waspada bencana.
"Selama ini, kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait guna menekan adanya korban jiwa ataupun materil yang diakibatkan bencana alam. Aparat di daerah mulai dari camat, kepala desa dan RT/RW tetap siaga karena bencana dapat terjadi kapanpun," katanya.
Sementara Ketua Satgana PMI Cianjur, Rudi Syahdiar Hidajat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim siaga 24 jam untuk mengantisipasi adanya bencana alam sejak beberapa pekan terakhir.
Pasalnya ungkap dia, Cianjur merupakan salah satu daerah yang rawan bencana terutama ketika memasuki musim penghujan, terutama daerah selatan yang daerahnya merupakan pegunungan dan perbukitan, sehingga sangat berpotensi terjadinya longsor.
"Selain daerah selatan, kami juga terus memantau Cianjur tengah dan utara yang sangat berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir bandang dan angin puting beliung. Untuk Cianjur utara dan tengah daerah yang berpotensi terjadinya banjir bandag dan angin puting beliung, Kecamatan Gekbrong, Cianjur kota dan Karangtengah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016