Antarajabar - Bupati Cianjur, Jabar, Tjetjep Muchtar Soleh, di Cianjur, Minggu, menilai minimnya fasilitas kesehatan di Cianjur, menjadi salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.
        
Kasus kematian ibu melahirkan di wilayah tersebut setiap tahunnya terus mengalami peningkatan."Kasus kematian ibu melahirkan setiap tahunnya meningkat, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemkab," katanya.
        
Sehingga pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, melakukan upaya antisipasi dengan memberikan penyadaran dan pemahaman pada masyarakat.
        
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Kesehatan Ibu, Anak, dan Remaja Dinkes Cianjur, Teni Hernawati, menjelaskan untuk jumlah angka kematian ibu melahirkan periode tahun 2014 dan 2015, sebanyak 49 kasus. Meskipun stagnan setiap tahunnya, namunidealnya jumlah tersebut mengalami penurunan.
        
"Periode tahun 2016 berbagai upaya untuk menekan angka kasus tersebut terus dilakukan, seperti peningkatan sarana prasarana kesehatan di setiap pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di 32 kecamatan, peningkatan akreditasi tenaga kesehatan bidan dan dokter serta sosialisasi," katanya.
        
Ia menuturkan, dua wilayah kecamatan di Cianjur menjadi penyumbang tingginya kasus angka kematian ibu melahirkan, yaitu Kecamatan Cikalongkulon dan Kecamatan Ciranjang, dimana sejumlah faktor penyebab seperti masih buruknya infrastruktur di setiap wilayah kecamatan dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah.
        
"Sehingga perlu peran serta semua pihak untuk dapat menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya selama ini untuk menekan angka tersebut, diperlukan kesadaran dan pemahaman semua pihak," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016