Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar menampik adanya keabsahan pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang mengemuka akhir-akhir ini, pasalnya MLB tidak memenuhi syarat sebagaimana AD/ART organisasi.

"Kalau di media diisukan ada pelaksanaan MLB di Surabaya dan akan ditutup di Jombang, dan dihadiri oleh setiap PW, kemudian cabang, kemudian akan silaturahim kepada sesepuh, maka itu sebuah kebohongan belaka," ujar Anwar Iskandar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan terdapat kecacatan dalam penyelenggaraan MLB ini. Pertama, MLB tidak melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kedua, MLB harus diikuti 50 persen lebih dari Pengurus Cabang NU (PCNU) atau Pengurus Wilayah NU (PWNU) di seluruh Indonesia.

"Dan nyatanya 100 persen dari cabang dan PW seluruh Indonesia menyatakan menolak adanya Muktamar Luar Biasa," kata kiai yang juga menjabat Ketua Umum MUI ini.

Kiai Anwar pun menyampaikan bahwa pada acara itu seluruh PC dan PWNU se-Jawa Tengah menyatakan menolak adanya MLB yang tidak sejalan dengan peraturan organisasi tersebut.

Sementara itu Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menilai Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai lelucon. Pasalnya, berdasarkan hasil penelusurannya,  sampai saat tak ditemukan satu pun cabang NU yang mendukung acara tersebut.

"Ini organisasi besar. Ini organisasi mapan. Masak bikin acaranya melalui zoom, daring. Aneh," kata dia.

Fahrur menduga tujuan dibalik wacana MLB ini sebagai pembentukan opini. Pada taraf selanjutnya, manuver ini bertujuan untuk mendegradasi atau membuat kesan bahwa kepemimpinan Ketua Umum PBNU saat ini, Yahya Cholil Staquf, tidak solid.

Yenny Wahid tolak MLB

Putri kedua Gus Dur sekaligus Ketua Panitia Haul Gus Dur 2024 Yenny Wahid menegaskan tidak setuju dengan wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) yang digulirkan oleh segelintir orang.

"Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama. Apapun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU," kata Yenny Wahid dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurut Yenny, berkembangnya wacana dan gerakan MLB NU hanya membuat gusar pengurus dan warga NU di level bawah. Gerakan ini, kata dia, tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.

"Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitnya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah," katanya.

Yenny berharap siapapun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU mengurungkan niatnya.

Menurut dia, apabila kelompok yang mendorong MLB NU melihat ada persoalan di tubuh NU, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.

"Saya berharap siapapun yang berada di belakang MLB marilah kita duduk bersama. Saya mungkin bukan orang yang punya kepentingan dalam hal ini, kecuali NU bersatu, NU utuh," kata dia.

Menurut Yenny, simbol tali jagad di dalam logo NU bukan tanpa makna. Ia mengisyaratkan adanya ikatan dan kesatuan yang harus dijaga di dalam organisasi.


"Tali jagad ini harus menyatukan kita kembali. Dalam qonun asasi jelas sekali kita diminta untuk bersatu. Jadi saya mengimbau semua pihak, sudahilah gerakan dan wacana tentang MLB itu. Sudahi," ujar Yenny.

Ia khawatir kondisi semacam ini akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, sehingga makin memperburuk kondisi NU.

"Duduk bersama, kita selesaikan semua masalah internal NU. Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit. Tolong NU ini harus dijaga karomahnya, karomah para kiai. Semua pihak harus menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi," ujar dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Rais Aam PBNU: MLB direstui sesepuh hanya kebohongan

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024