Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih fokus melakukan penanganan cepat 315 titik jalan yang rusak akibat bencana alam di 15 kecamatan terdampak terutama di wilayah selatan Cianjur, secara bertahap agar pendistribusian logistik berjalan lancar.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Senin, mengatakan penanganan jalan penghubung antar kecamatan dan desa yang dilakukan tersebar di belasan kecamatan membutuhkan waktu yang cukup panjang serta jumlah petugas yang diturunkan cukup banyak agar cepat tuntas.
Baca juga: Jalan penghubung antarkecamatan di Cianjur sudah dapat dilalui
"Kami masih fokus melakukan penanganan di ruas jalan yang rusak akibat pergerakan tanah, beberapa diantaranya amblas dengan ke dalaman mulai dari beberapa centimeter hingga puluhan centimeter, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama," katanya.
Pihaknya mencatat dari ratusan titik jalan yang terdampak hampir 80 persen sudah dapat dilalui kendaraan setelah petugas gabungan dari PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Propinsi Jabar, sehingga jalan antar kecamatan sudah dapat dilalui.
Sementara, penanganan jalan penghubung antar desa yang saat ini belum maksimal masih menunggu petugas menuntaskan penanganan, dilanjutkan ke titik yang belum sehingga pihaknya meminta warga untuk bersabar dengan kepastian akan mendapat penanganan.
"Tercatat ada tujuh titik jalan penghubung antar kecamatan terdampak bencana alam belum dapat dilalui dan masih dalam penanganan cepat petugas gabungan Dinas PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Binamarga Propinsi Jabar," katanya.
Data sementara yang diterima pihaknya jalan penghubung antar kecamatan yang masih terputus belum dapat dilalui jalan penghubung Pasawahan-Cisampih di Kecamatan Takokak, Sukasari-Kadupandak, Sumur-Parakantugu dan Cigadog-Sumur di Kecamatan Kadupandak dan Bojongnangka-Kubang yang menghubungkan Kecamatan Tanggeung dengan Pasirkuda.
Pihaknya terus fokus melakukan penanganan infrastruktur jalan yang amblas dan putus, jalan kabupaten maupun desa dengan target dalam 1 pekan ke depan akses jalan yang putus dapat dilalui kembali secara normal, sedangkan jalan propinsi dan nasional di tangani Binamarga dan Kementerian PUPR.
Sementara Kepala Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan pendistribusian logistik untuk warga korban bencana di wilayahnya terhambat akibat akses jalan menuju Jalan Cisampih di Desa Sukagalih rusak dan belum mendapat penanganan secara tuntas.
"Ini merupakan akses jalan satu-satunya menuju Desa Waringinsari, sehingga pendistribusian logistik ke wilayah kami selalu terlewatkan, sedangkan jumlah kepala keluarga yang mengungsi sekitar 204 kepala keluarga," katanya.
Pihaknya meminta pemerintah daerah segera menuntaskan penanganan jalan yang sempat di sodet di bagian tebing namun belum mendapat pengerasan sehingga sulit dilalui kendaraan terutama pengangkut logistik.
Baca juga: Perbaikan jalan amblas di Cianjur tuntas satu hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Senin, mengatakan penanganan jalan penghubung antar kecamatan dan desa yang dilakukan tersebar di belasan kecamatan membutuhkan waktu yang cukup panjang serta jumlah petugas yang diturunkan cukup banyak agar cepat tuntas.
Baca juga: Jalan penghubung antarkecamatan di Cianjur sudah dapat dilalui
"Kami masih fokus melakukan penanganan di ruas jalan yang rusak akibat pergerakan tanah, beberapa diantaranya amblas dengan ke dalaman mulai dari beberapa centimeter hingga puluhan centimeter, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama," katanya.
Pihaknya mencatat dari ratusan titik jalan yang terdampak hampir 80 persen sudah dapat dilalui kendaraan setelah petugas gabungan dari PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Propinsi Jabar, sehingga jalan antar kecamatan sudah dapat dilalui.
Sementara, penanganan jalan penghubung antar desa yang saat ini belum maksimal masih menunggu petugas menuntaskan penanganan, dilanjutkan ke titik yang belum sehingga pihaknya meminta warga untuk bersabar dengan kepastian akan mendapat penanganan.
"Tercatat ada tujuh titik jalan penghubung antar kecamatan terdampak bencana alam belum dapat dilalui dan masih dalam penanganan cepat petugas gabungan Dinas PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Binamarga Propinsi Jabar," katanya.
Data sementara yang diterima pihaknya jalan penghubung antar kecamatan yang masih terputus belum dapat dilalui jalan penghubung Pasawahan-Cisampih di Kecamatan Takokak, Sukasari-Kadupandak, Sumur-Parakantugu dan Cigadog-Sumur di Kecamatan Kadupandak dan Bojongnangka-Kubang yang menghubungkan Kecamatan Tanggeung dengan Pasirkuda.
Pihaknya terus fokus melakukan penanganan infrastruktur jalan yang amblas dan putus, jalan kabupaten maupun desa dengan target dalam 1 pekan ke depan akses jalan yang putus dapat dilalui kembali secara normal, sedangkan jalan propinsi dan nasional di tangani Binamarga dan Kementerian PUPR.
Sementara Kepala Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan pendistribusian logistik untuk warga korban bencana di wilayahnya terhambat akibat akses jalan menuju Jalan Cisampih di Desa Sukagalih rusak dan belum mendapat penanganan secara tuntas.
"Ini merupakan akses jalan satu-satunya menuju Desa Waringinsari, sehingga pendistribusian logistik ke wilayah kami selalu terlewatkan, sedangkan jumlah kepala keluarga yang mengungsi sekitar 204 kepala keluarga," katanya.
Pihaknya meminta pemerintah daerah segera menuntaskan penanganan jalan yang sempat di sodet di bagian tebing namun belum mendapat pengerasan sehingga sulit dilalui kendaraan terutama pengangkut logistik.
Baca juga: Perbaikan jalan amblas di Cianjur tuntas satu hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024