Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai cara untuk menekan angka Tuberkulosis (Tb) dengan menggencarkan pemeriksaan menyeluruh atau skrining dengan fokus utama warga yang terpapar serta keluarganya.
Kepala Bidang Penanganan Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan sepanjang tahun angka pasien dengan kasus Tb di Cianjur meningkat seiring dengan skrining yang dilakukan terhadap 8-10 orang dari anggota keluarga yang terpapar.
"Kalau disebut angka sudah pasti ada peningkatan karena proses skrining yang dilakukan petugas dan tenaga kesehatan terhadap pasien dengan kasus Tb yang temukan di sejumlah fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit hingga puskesmas terhadap keluarga dan orang terdekat pasien," katanya.
Dia menjelaskan sesuai dengan target eliminasi kasus Tb di Cianjur tahun 2030 seharusnya dapat tercapai dengan jumlah pasien maksimal sebanyak 1.500 orang, sementara saat ini angka pasien tepatnya tahun 2023 pencapaiannya masih di angka 6.500 orang.
Sehingga berbagai upaya dilakukan selain skrining terhadap keluarga dan orang terdekat pasien Tb, pihaknya menggencarkan sosialisasi terkait pola hidup sehat, peningkatan asupan gizi, serta menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal.
"Untuk skrining rutin dilakukan di lingkungan yang dinilai rawan terjadi penularan Tb seperti di barak militer, pondok pesantren hingga lembaga pemasyarakatan, sebagai upaya menekan angka Tb di Cianjur," katanya.
Sedangkan terkait program eliminasi Tb menjadi salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimana pihaknya harus menemukan pasien terduga Tb yang diskrining dengan melakukan hal yang sama terhadap 8-10 orang di sekitarnya guna memastikan mereka terpapar atau tidak.
Selanjutnya ungkap dia, dapat diketahui apakah dari sekian orang yang dilakukan skrining ternyata positif namun belum muncul gejalanya, sehingga dapat dilakukan pencegahan dengan cara Terapi Pencegahan Tb (TPT) selain diberikan obat Tb ketika dinyatakan positif.
"Untuk menghindari terpapar Tb dan penyakit menular lainnya, warga harus rutin melakukan cek kesehatan, menerapkan pola hidup sehat, memastikan kesehatan dan kondisi rumah sehat serta memastikan makanan dengan asupan gizi yang terpenuhi," katanya.
Sedangkan bagi pasien yang sudah terpapar dapat menuntaskan pengobatan sampai tuntas dan dinyatakan sembuh dengan tetap mengkonsumsi obat serta melakukan TPT rutin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang Penanganan Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan sepanjang tahun angka pasien dengan kasus Tb di Cianjur meningkat seiring dengan skrining yang dilakukan terhadap 8-10 orang dari anggota keluarga yang terpapar.
"Kalau disebut angka sudah pasti ada peningkatan karena proses skrining yang dilakukan petugas dan tenaga kesehatan terhadap pasien dengan kasus Tb yang temukan di sejumlah fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit hingga puskesmas terhadap keluarga dan orang terdekat pasien," katanya.
Dia menjelaskan sesuai dengan target eliminasi kasus Tb di Cianjur tahun 2030 seharusnya dapat tercapai dengan jumlah pasien maksimal sebanyak 1.500 orang, sementara saat ini angka pasien tepatnya tahun 2023 pencapaiannya masih di angka 6.500 orang.
Sehingga berbagai upaya dilakukan selain skrining terhadap keluarga dan orang terdekat pasien Tb, pihaknya menggencarkan sosialisasi terkait pola hidup sehat, peningkatan asupan gizi, serta menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal.
"Untuk skrining rutin dilakukan di lingkungan yang dinilai rawan terjadi penularan Tb seperti di barak militer, pondok pesantren hingga lembaga pemasyarakatan, sebagai upaya menekan angka Tb di Cianjur," katanya.
Sedangkan terkait program eliminasi Tb menjadi salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimana pihaknya harus menemukan pasien terduga Tb yang diskrining dengan melakukan hal yang sama terhadap 8-10 orang di sekitarnya guna memastikan mereka terpapar atau tidak.
Selanjutnya ungkap dia, dapat diketahui apakah dari sekian orang yang dilakukan skrining ternyata positif namun belum muncul gejalanya, sehingga dapat dilakukan pencegahan dengan cara Terapi Pencegahan Tb (TPT) selain diberikan obat Tb ketika dinyatakan positif.
"Untuk menghindari terpapar Tb dan penyakit menular lainnya, warga harus rutin melakukan cek kesehatan, menerapkan pola hidup sehat, memastikan kesehatan dan kondisi rumah sehat serta memastikan makanan dengan asupan gizi yang terpenuhi," katanya.
Sedangkan bagi pasien yang sudah terpapar dapat menuntaskan pengobatan sampai tuntas dan dinyatakan sembuh dengan tetap mengkonsumsi obat serta melakukan TPT rutin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024