Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan salah satu hambatan yang dalam serapan anggaran di Provinsi Jawa Barat ialah pemenang tender yang belum mengambil haknya seperti belum mengambil uang muka dari tender proyek yang dimenangkannya.
        
"Problemnya (serapan anggaran) adalah rekanan, vendor atau pemenang tender enggak mau nangih duit. Padahal dia sudah punya hak untuk itu, kan semestinya ada DP (down payment) itu meskinya diambil oleh mereka. Kemudian ada termin satu, dua dan tiga diambil oleh mereka," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Kamis.
        
Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya terus mendorong penyerapan anggaran di Provinsi Jawa Barat karena hingga saat ini baru di bawah 50 persen.
        
"Terakhir 46 persen (serapan anggaran Jabar), kita targetkan minggu depan sudah 50 persen. Kita mendorong, untuk segera penyerapan anggaran dituntaskan. Barusan ada yang unik, ternyata proyek belanja langsung itu sudah berlangsung, ada yang sudah 50 persen bahkan 75 persen," kata dia.
        
Pihaknya mencontohkan pemenang tender yang belum mengambil uang muka dari proyek yang dimenangkannya ialah di Dinas Bina Marga dan RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung.
        
"Cukup banyak ya, seperti di Bina Marga, lalu di RS Al Ihsan. Di R Al Ihsan proyek sudah 50 persen, tapi serapannya masih 28 persen, padahal serapan proyeknya di lapangan sudah 50 persen," kata dia.
        
Oleh karena itu, lanjut Aher, setelah melaksanakan rapat dengan sejumlah kepala OPD pihaknya mengeluarkan arahan agar segera dilakukan komunikasi dengan para pemenang tender untuk menangih atau mengambil haknya.
        
"Kalau haknya sudah ditagih, kan denyut ekonomi sudah berjalan di lapangan, enggak ada yang salah. Denyut ekonomi, pembangunannya sudah berjalan di lapangan, masyarakat sudah menikmati dalam bentuk penjualan, distribusi tenaga kerja dan lain-lain sudah menikmati juga di lapangan," kata dia.

Pewarta: Ajats

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015