Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan 32 dapur masak untuk program makan sehat dan bergizi gratis dengan jumlah penerima manfaat sekitar 525 ribu anak dari berbagai jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Rabu, mengatakan, ratusan ribu anak penerima manfaat program makan bergizi dan sehat di Cianjur tersebar di 32 kecamatan mulai dari siswa TK, SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat.
"Programnya akan diujicoba bulan November dengan sasaran 5.000 siswa yang tersebar di Kecamatan Karangtengah, Sukanagara dan Cianjur selatan. Kita lihat dulu dari pusat seperti apa, kita sudah siapkan untuk ujicoba satu sekolah di setiap jenjang pendidikan," katanya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Cianjur dan Forkopimda untuk penanganan limbah sisa makanan ataupun pembungkus makanan dari program makan siang gratis, sehingga tidak menimbulkan masalah baru, termasuk membahas bersama Forkopimda terkait layanan dapur masak di 32 kecamatan.
"Kita pikirkan bersama untuk dampak sampah makanan, karena programnya positif dan investasi jangka panjang, sehingga tidak menimbulkan masalah baru ketika program tersebut sudah berjalan, termasuk pembahasan dapur masak di setiap kecamatan," katanya.
Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav Yerry Bagus Merdianto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan layanan dapur masak untuk program makan sehat dan bergizi yang akan diterapkan pemerintah pusat dengan rencana awal sebanyak 32 dapur, satu kecamatan satu dapur.
"Untuk tahap awal akan dibangun lima layanan dapur di Kecamatan Cibeber, Campaka, Sukanagara, Kadupandak, dan Cianjur, untuk uji coba kita percepatan dapur di Kecamatan Cianjur," katanya.
Untuk penunjang dan menjamin kelaikan makanan, pihaknya menyiapkan ahli gizi, juru masak, kepala dapur, dan petugas distribusi, dimana hal yang sama akan diterapkan di setiap dapur pelayanan di 32 kecamatan.
"Cianjur merupakan daerah kedua terluas di Jawa Barat, sehingga kita harapkan dapur pelayanan yang ada di setiap kecamatan dalam proses pendistribusian lebih maksimal dan dapat menjangkau sampai pelosok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Rabu, mengatakan, ratusan ribu anak penerima manfaat program makan bergizi dan sehat di Cianjur tersebar di 32 kecamatan mulai dari siswa TK, SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat.
"Programnya akan diujicoba bulan November dengan sasaran 5.000 siswa yang tersebar di Kecamatan Karangtengah, Sukanagara dan Cianjur selatan. Kita lihat dulu dari pusat seperti apa, kita sudah siapkan untuk ujicoba satu sekolah di setiap jenjang pendidikan," katanya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Cianjur dan Forkopimda untuk penanganan limbah sisa makanan ataupun pembungkus makanan dari program makan siang gratis, sehingga tidak menimbulkan masalah baru, termasuk membahas bersama Forkopimda terkait layanan dapur masak di 32 kecamatan.
"Kita pikirkan bersama untuk dampak sampah makanan, karena programnya positif dan investasi jangka panjang, sehingga tidak menimbulkan masalah baru ketika program tersebut sudah berjalan, termasuk pembahasan dapur masak di setiap kecamatan," katanya.
Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav Yerry Bagus Merdianto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan layanan dapur masak untuk program makan sehat dan bergizi yang akan diterapkan pemerintah pusat dengan rencana awal sebanyak 32 dapur, satu kecamatan satu dapur.
"Untuk tahap awal akan dibangun lima layanan dapur di Kecamatan Cibeber, Campaka, Sukanagara, Kadupandak, dan Cianjur, untuk uji coba kita percepatan dapur di Kecamatan Cianjur," katanya.
Untuk penunjang dan menjamin kelaikan makanan, pihaknya menyiapkan ahli gizi, juru masak, kepala dapur, dan petugas distribusi, dimana hal yang sama akan diterapkan di setiap dapur pelayanan di 32 kecamatan.
"Cianjur merupakan daerah kedua terluas di Jawa Barat, sehingga kita harapkan dapur pelayanan yang ada di setiap kecamatan dalam proses pendistribusian lebih maksimal dan dapat menjangkau sampai pelosok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024