Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memperkuat pengelolaan sampah berbasis ekosistem yang mencakup penanganan dari hulu hingga hilir sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan di daerah tersebut.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu Dedi Taufik mengatakan pengelolaan sampah berbasis ekosistem ini sedang diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk Indramayu. Fasilitas tersebut dapat menampung sekitar 200 ton sampah per hari.
Baca juga: Pertamina Balongan hasilkan 1 ton sampah saat bersih-bersih Pantai Tirta Ayu
“Pengelolaan sampah berbasis ekosistem dari hulu hingga hilir bisa meningkatkan kualitas lingkungan di Kabupaten Indramayu,” kata Dedi dalam keterangannya di Indramayu, Jumat.
Dia menuturkan TPA tersebut juga sedang dikembangkan untuk memaksimalkan pengolahan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti kompos, biodigester, hingga budidaya maggot.
Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah guna memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Dedi menjelaskan pihaknya telah meninjau kondisi TPA Pecuk guna memastikan peningkatan kualitas pengelolaan sampah serta mengidentifikasi langkah perbaikan yang perlu segera dilakukan.
“Pengembangan pengelolaan sampah di TPA Pecuk saat ini menjadi prioritas kami,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pemkab Indramayu terus memperbanyak Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berbasis komunitas di berbagai titik.
Menurut dia, kehadiran TPST tersebut merupakan bagian penting dalam pengurangan sampah di tingkat masyarakat.
"Kami fokus mengurangi sampah dari sumbernya,” ujar dia.
Tidak hanya pengelolaan sampah, Pemkab Indramayu juga sudah menjalankan kebijakan pelestarian lingkungan dengan mendirikan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang berfungsi sebagai taman kota di daerahnya.
Ia menyebutkan kehadiran taman ini menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indramayu.
Dedi menambahkan bahwa fasilitas tersebut sudah memadukan konsep konservasi flora dan fauna, serta bisa menjadi tempat edukasi maupun rekreasi bagi masyarakat.
“Banyak sekali habitat burung yang ada di Taman Kehati. Ada juga rusa Jawa yang dikembangbiakkan di tempat ini,” tuturnya.
Baca juga: Gerakan pangan murah upaya stabilkan harga dan membantu rakyat Jabar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Indramayu perkuat pengelolaan sampah berbasis ekosistem
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu Dedi Taufik mengatakan pengelolaan sampah berbasis ekosistem ini sedang diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk Indramayu. Fasilitas tersebut dapat menampung sekitar 200 ton sampah per hari.
Baca juga: Pertamina Balongan hasilkan 1 ton sampah saat bersih-bersih Pantai Tirta Ayu
“Pengelolaan sampah berbasis ekosistem dari hulu hingga hilir bisa meningkatkan kualitas lingkungan di Kabupaten Indramayu,” kata Dedi dalam keterangannya di Indramayu, Jumat.
Dia menuturkan TPA tersebut juga sedang dikembangkan untuk memaksimalkan pengolahan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti kompos, biodigester, hingga budidaya maggot.
Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah guna memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Dedi menjelaskan pihaknya telah meninjau kondisi TPA Pecuk guna memastikan peningkatan kualitas pengelolaan sampah serta mengidentifikasi langkah perbaikan yang perlu segera dilakukan.
“Pengembangan pengelolaan sampah di TPA Pecuk saat ini menjadi prioritas kami,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pemkab Indramayu terus memperbanyak Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berbasis komunitas di berbagai titik.
Menurut dia, kehadiran TPST tersebut merupakan bagian penting dalam pengurangan sampah di tingkat masyarakat.
"Kami fokus mengurangi sampah dari sumbernya,” ujar dia.
Tidak hanya pengelolaan sampah, Pemkab Indramayu juga sudah menjalankan kebijakan pelestarian lingkungan dengan mendirikan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang berfungsi sebagai taman kota di daerahnya.
Ia menyebutkan kehadiran taman ini menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indramayu.
Dedi menambahkan bahwa fasilitas tersebut sudah memadukan konsep konservasi flora dan fauna, serta bisa menjadi tempat edukasi maupun rekreasi bagi masyarakat.
“Banyak sekali habitat burung yang ada di Taman Kehati. Ada juga rusa Jawa yang dikembangbiakkan di tempat ini,” tuturnya.
Baca juga: Gerakan pangan murah upaya stabilkan harga dan membantu rakyat Jabar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Indramayu perkuat pengelolaan sampah berbasis ekosistem
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024