Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, memperbanyak agenda wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memperpanjang masa tinggal mereka selama berkunjung ke daerah tersebut.
 
“Kami memperbanyak agenda wisata. Salah satu program unggulan yang dihadirkan adalah pementasan seni setiap akhir pekan di Alun-alun Kejaksan,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Ramli Efendi di Cirebon, Sabtu.
 
Ia mengatakan bahwa program tersebut bertajuk "Pentas Malam Mingguan Ngalih ning Alun-alun Kejaksan", yang menampilkan pertunjukan dengan menggabungkan seni tradisional dan modern.
 
Sebelumnya, kata dia, pentas seni ini dilaksanakan di Balai Kota Cirebon, tetapi sekarang lokasi pertunjukannya dipindahkan ke Alun-alun Kejaksan untuk menampung lebih banyak pengunjung.
 
Menurutnya, program ini telah berjalan beberapa minggu dan mendapat sambutan positif dari masyarakat serta wisatawan.
 
“Dalam kegiatan ini kami melibatkan seniman tradisional di Kota Cirebon, untuk menampilkan berbagai pertunjukan seni yang menghibur wisatawan,” katanya.
 
Selain itu, Ramli menyebutkan Pemkot Cirebon juga menggelar Festival Nadran di tiga titik yaitu Samadikun, Cangkol dan pesisir lainnya pada Oktober 2024.

“Nanti ada kirab budaya yang dipusatkan di Gedung BAT Cirebon. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.
Ia menilai rangkaian kegiatan ini dapat memeriahkan suasana akhir pekan di Kota Cirebon, serta membuat wisatawan betah dan menghabiskan waktu lebih lama untuk berwisata di kota tersebut.
 
“Hal ini nantinya bisa berdampak positif terhadap okupansi hotel di Kota Cirebon,” tuturnya.
 
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki menyampaikan Kota Cirebon membutuhkan ajang pariwisata tahunan berskala nasional, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
 
Dia mengungkapkan selama ini wisatawan yang datang ke Cirebon lebih banyak tertarik pada wisata kuliner dan urusan bisnis, serta belum tertarik untuk memperpanjang masa tinggal di kota tersebut.
 
“Tingkat hunian hotel biasanya hanya melonjak pada musim mudik, akhir pekan, dan libur sekolah. Kami mencatat pada Oktober 2024, tingkat hunian hotel menurun drastis hingga 30-40 persen,” ungkapnya.
 
Pihaknya mendorong agar Pemkot Cirebon bisa mengadakan ajang pariwisata dan budaya tingkat nasional, untuk menjaga stabilitas kunjungan wisatawan serta okupansi hotel.
 
Reza juga menyarankan pemerintah daerah bisa melakukan penataan ulang pada kawasan strategis di Kota Cirebon, seperti Jalan Siliwangi dan Gedung BAT.
 
Dengan begitu, tambah dia, kawasan tersebut bisa menjadi pilihan destinasi utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.
 
“Kawasan-kawasan ini perlu dikelola secara profesional agar dapat menjadi magnet wisatawan,” ucap dia.


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024