Antarajabar.com - Penggunaan bahan baku lokal secara utuh menjadi resep utama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu bertahan dari krisis ekonomi termasuk hantaman pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS, kata Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Jabar Agus Gustoni di Bandung, Jumat.

"Pengaruh dari melemahnya nilai rupiah ada, tapi belum signifikan. Penggunaan bahan baku lokal menjadi salah satu resep UMKM bisa tahan krisis," kata Anton Gustoni.

Menurut Anton, UMKM yang ada di Jawa Barat hampir seluruhnya menggunakan bahan baku lokal, maka mereka tidak akan terpukul dengan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seperti sekarang ini. Pasalnya semua bahan yang mereka gunakan harganya masih stabil, meski ada kenaikan tidak signifikan.

Anton menyebutkan sebanyak 9,1 juta unit UMKM yang ada di Jawa Barat hingga saat ini masih bisa menjalankan usahanya dengan lancar, bahkan kebanyakan dari mereka mengalami untung berlipat karena fenomena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar seperti sekarang, khususnya bagi mereka yang sudah ekspor.

"UMKM kita banyak yang diuntungkan. Pasalnya mereka menggunakan bahan baku lokal tapi menjual barang-barangnya di luar negeri yang notabene menggunakan dolar AS sebagai alat pembayaran,"katanya.  

Meski demikian, Anton berpendapat pemerintah tidak seharusnya tenang dengan kondisi seperti itu. Pasalnya meski Dinas KUMKM Jawa Barat belum menerima laporan secara lisan maupun tertulis mengenai pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar terhadap UMKM, pemerintah wajib menyiapkan strategi-strategi jitu untuk mengantisipasi kemerosotan yang mungkin akan terjadi di sektor UMKM.

"Di Jawa Barat punya Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang diperuntukkan untuk membantu permodalan pengusaha mikro," kata Anton.

Menurutnya dari 9,1 juta unit UMKM yang ada di Jawa Barat, 12 ribu diantaranya sudah menggunakan fasilitas Kredit Cinta Rakyat. Anton menambahkan, karena jumlah modal yang dipinjamkan hanya berkisar antara Rp20 juta hingga Rp 50juta, maka kebanyakan yang menggunakan fasilitas Kredit Cinta Rakyat tersebut adalah UMKM dengan skala mikro.

Ia berharap meski nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah, UMKM Jawa Barat masih bisa berdiri kokoh. Pasalnya bila UMKM mengalami penurunan, maka bisa dipastikan perekonomian Jawa Barat pun akan ikut anjlok.

"Jabar itu besar karena UMKM, meski banyak juga industri besar. Bila UMKM-nya terpuruk, perekonomian Jawa Barat juga pasti anjlok," kata Anton Gustoni menambahkan.

Pewarta: Wanda

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015