Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan produk yang dihasilkan pelaku ekonomi kreatif di Cianjur dapat bersaing di pasar nasional hingga internasional, sehingga berbagai pelatihan dan pendampingan terus dilakukan.

Kepala Disbudpar Cianjur Asep Suparman di Cianjur, Rabu, mengatakan untuk mencapai target tersebut pihaknya kerap menggelar pelatihan kriya bagi pelaku ekonomi kreatif agar terus berinovasi menghasilkan kerajinan yang menjadi daya tarik dan dicari pasar.



"Selama ini sudah banyak produk kriya hasil tangan pelaku ekonomi di Cianjur yang tembus pasar nasional dan internasional seperti radio antik, lampu gentur dan sejumlah produk kriya lainnya," kata Asep.

Dia menjelaskan pelatihan yang rutin diberikan agar sesama pelaku ekonomi kreatif di Cianjur dapat terjalin kolaborasi sehingga dapat menghasilkan karya yang berbeda meski bahan baku yang digunakan sama, sehingga memiliki pasar dan daya saing tersendiri.

Tidak hanya memberikan pelatihan terkait meningkatkan hasil produksi, namun pihaknya juga berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi dalam memasarkan hasil karyanya melalui pasar digital atau e-commerce dan legalitas usaha.

"Sehingga pasar untuk setiap produk yang dihasilkan dapat dikenal luas hingga luar negeri dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini, pelaku usaha dapat dengan mudah mencari dan mendapatkan pasar," katanya.

Pihaknya mencatat saat ini lebih dari 40 orang pelaku ekonomi kreatif yang tersebar di 32 kecamatan yang ada di Cianjur, dimana masing-masing pelaku usaha dapat memproduksi berbagai kerajinan tangan mulai dari olahan hasil bumi, batik hingga miniatur dari bahan kayu dan bambu.

"Selain pelatihan secara rutin kami memberikan pendampingan guna membantu kesulitan yang dirasakan pelaku usaha termasuk mendaftar ke pasar digital serta mengurus Nomor Induk Berusaha," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024