Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membentuk sebuah lokapasar khusus yang berfungsi sebagai wadah pemasaran untuk 200 produk UMKM dari 26 kecamatan di kabupaten itu.
“Lokapasar atau situs daring ini namanya Imah.co.id, yang sudah diluncurkan untuk membantu pemasaran produk UMKM di wilayah kami,” kata Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka Erlita Widiasih di Majalengka, Selasa.
Baca juga: Majalengka gelar bursa kerja sediakan 4.718 lowongan
Baca juga: Majalengka gelar bursa kerja sediakan 4.718 lowongan
Ia menjelaskan lokapasar ini dirancang guna memudahkan masyarakat, terutama pelaku UMKM yang ada di setiap kecamatan dalam menjual produknya secara langsung kepada konsumen.
Platform tersebut, kata dia, tidak hanya menawarkan barang kerajinan tangan dan makanan, tetapi juga menyediakan produk lainnya seperti fesyen dengan kualitas terbaik karena telah melalui proses kurasi.
Selain pelaku usaha, Erlita menyebut lokapasar ini dapat dimanfaatkan oleh kelompok ibu-ibu untuk menjual berbagai produk yang dihasilkan, sehingga pendapatan mereka bisa berkembang.
“Program inovasi ini muncul sebagai solusi bagi UMKM yang kesulitan dalam memasarkan produk pasca-pandemi COVID-19. Kami ingin memperkenalkan produk lokal di Majalengka melalui promosi yang menarik,” ujarnya.
Ia menuturkan lokapasar ini pun menjadi bagian dari program kolaborasi antara TP PKK dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka, yang fokus memberdayakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM.
“Melalui kolaborasi, lokapasar ini dapat menjadi pionir dalam pemasaran UMKM di Majalengka, yang selama ini belum memiliki platform serupa,” katanya.
Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengakui bahwa saat ini pelaku UMKM di daerahnya, yang memasarkan produk secara digital jumlahnya masih minim.
Dedi mengemukakan indeks digital pemasaran produk UMKM di Majalengka saat ini, hanya mencapai 0,054 persen. Padahal pemasaran secara daring dapat membantu pelaku usaha untuk memperluas cakupan penjualan produk.
“Makanya, kami mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital. Pertumbuhan ekonomi di masa depan akan didorong oleh sektor digital seiring kemajuan teknologi,” tuturnya.
Ia menambahkan tren pertumbuhan pelaku UMKM di Kabupaten Majalengka cukup signifikan, dari 28.772 pelaku usaha pada 2021 menjadi 74.691 pelaku usaha di tahun 2023.
“Saat ini kami menyiapkan berbagai program untuk mendukung pengembangan bisnis UMKM, termasuk pembukaan akses pasar dan pembinaan secara rutin,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Majalengka peroleh dana insentif fiskal Rp6,01 miliar
Baca juga: Pemkab Majalengka peroleh dana insentif fiskal Rp6,01 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024