Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyalurkan 118 unit pompa air kepada kelompok tani di 17 kecamatan untuk menunjang program perluasan areal tanam (PAT) padi.

"Bantuan ini merupakan strategi kami dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Alat pertanian (alsintan) ini bisa digunakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian," kata Kepala DKPP Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah saat dihubungi di Kuningan, Jabar, Sabtu.
 
Ia menjelaskan bahwa distribusi pompa air kali ini merupakan tambahan dari program bantuan hibah yang dijalankan oleh Brigade Alsintan Provinsi Jawa Barat.
 
Sejak Mei hingga September 2024, kata dia, Kabupaten Kuningan telah menerima 550 unit pompa air, dengan 385 unit di antaranya sudah disalurkan kepada kelompok tani dan instansi lainnya.
 
"Sebagian besar pompa air yang didistribusikan kepada petani, saat ini sudah digunakan untuk program PAT, terutama sawah padi. Tujuannya agar lahan tadah hujan juga bisa dioptimalkan sebagai areal pertanian," ujarnya.
 
Wahyu menyampaikan hibah pompa air ini sangat membantu para petani, untuk mengoptimalkan produksi pertanian dengan meningkatkan pengairan di sawah mereka.
 
Menurutnya, beberapa sawah petani di Kabupaten Kuningan saat ini kekurangan suplai pengairan karena diakibatkan kekeringan pada musim kemarau panjang tahun ini.
 
"Pompa air ini akan mempermudah petani mengakses sumber air dari waduk, sungai, dan air tanah untuk irigasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian," ujarnya.
 
Program pompanisasi ini, lanjut Wahyu, merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Kuningan, serta memastikan para petani memiliki akses untuk menjaga suplai air ke sawah mereka.
 
Dia menyebutkan DKPP melalui Brigade Alsintan, kini terus menyediakan pompa air untuk dipinjamkan kepada para petani guna memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah.
 
"Kami berupaya agar sektor pertanian ini bisa berjalan optimal, meskipun dihadapkan dengan masalah kekeringan di musim kemarau," ucap dia.


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024