Basarnas Cianjur Jawa Barat, bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad korban Hamdan (35) warga Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku yang terjatuh ke dalam sumur sedalam 15 meter saat memperbaiki mesin air yang rusak, Jumat.
Kepala Basarnas Cianjur, Andika Zein di Cianjur Jumat, mengatakan proses evakuasi membutuhkan waktu cukup lama guna memastikan sumur tidak mengandung zat beracun yang dapat mengancam keselamatan petugas gabungan terdiri dari Pemadam Kebakaran Cianjur, aparat desa dan relawan Cianjur.
Baca juga: Basarnas evakuasi ODGJ yang lompat dari jembatan setinggi 250 meter
"Kami mendapat laporan sekitar pukul 11.00 WIB, setelah melakukan koordinasi dengan Polres Cianjur dan jajaran Polsek setempat, proses evakuasi dapat dilakukan setelah petugas memastikan sumur tidak mengandung zat beracun," katanya.
Dia menjelaskan jasad korban meninggal dunia berhasil dievakuasi setelah petugas melakukan proses selama tiga jam karena membutuhkan proses membuang gas beracun yang diduga menyebabkan korban terjatuh ke dalam sumur.
Korban ditemukan dengan posisi kepala terbenam ke dalam air, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia, jasad korban langsung dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya di Kampung Sindangpalay, Desa Sukakerta.
"Jasad korban langsung disemayamkan dan dimakamkan di pemakaman umum dekat rumahnya, untuk penyebab pasti masih dalam penyelidikan petugas gabungan namun dugaan sementara akibat ada zat beracun dalam sumur," katanya.
Sementara keterangan saksi mata istri korban Erna, mengatakan korban sedang memperbaiki mesin air yang terletak di bagian tengah sumur karena memakan waktu cukup lama, membuat saksi meninggal suaminya ke dalam rumah.
Selang beberapa puluh menit saat melihat kembali ke arah sumur, Erna tidak melihat suaminya sehingga bertanya pada tetangga sebelah rumahnya yang memastikan keberadaan korban yang ternyata jatuh ke dasar sumur.
"Saya mencari keberadaan suami yang tidak terlihat dari atas sumur, sehingga sejumlah tetangga mencoba ikut mencari terutama ke dalam sumur, saat itu terlihat kaki suami saya muncul di permukaan air," katanya.
Mendapati hal tersebut, warga melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa dan Polsek setempat dilanjutkan ke Basarnas Cianjur yang langsung datang ke lokasi bersama petugas gabungan termasuk TNI/Polri guna melakukan evakuasi.
Baca juga: SAR gabungan temukan jasad wisatawan yang tersapu ombak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Basarnas Cianjur, Andika Zein di Cianjur Jumat, mengatakan proses evakuasi membutuhkan waktu cukup lama guna memastikan sumur tidak mengandung zat beracun yang dapat mengancam keselamatan petugas gabungan terdiri dari Pemadam Kebakaran Cianjur, aparat desa dan relawan Cianjur.
Baca juga: Basarnas evakuasi ODGJ yang lompat dari jembatan setinggi 250 meter
"Kami mendapat laporan sekitar pukul 11.00 WIB, setelah melakukan koordinasi dengan Polres Cianjur dan jajaran Polsek setempat, proses evakuasi dapat dilakukan setelah petugas memastikan sumur tidak mengandung zat beracun," katanya.
Dia menjelaskan jasad korban meninggal dunia berhasil dievakuasi setelah petugas melakukan proses selama tiga jam karena membutuhkan proses membuang gas beracun yang diduga menyebabkan korban terjatuh ke dalam sumur.
Korban ditemukan dengan posisi kepala terbenam ke dalam air, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia, jasad korban langsung dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya di Kampung Sindangpalay, Desa Sukakerta.
"Jasad korban langsung disemayamkan dan dimakamkan di pemakaman umum dekat rumahnya, untuk penyebab pasti masih dalam penyelidikan petugas gabungan namun dugaan sementara akibat ada zat beracun dalam sumur," katanya.
Sementara keterangan saksi mata istri korban Erna, mengatakan korban sedang memperbaiki mesin air yang terletak di bagian tengah sumur karena memakan waktu cukup lama, membuat saksi meninggal suaminya ke dalam rumah.
Selang beberapa puluh menit saat melihat kembali ke arah sumur, Erna tidak melihat suaminya sehingga bertanya pada tetangga sebelah rumahnya yang memastikan keberadaan korban yang ternyata jatuh ke dasar sumur.
"Saya mencari keberadaan suami yang tidak terlihat dari atas sumur, sehingga sejumlah tetangga mencoba ikut mencari terutama ke dalam sumur, saat itu terlihat kaki suami saya muncul di permukaan air," katanya.
Mendapati hal tersebut, warga melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa dan Polsek setempat dilanjutkan ke Basarnas Cianjur yang langsung datang ke lokasi bersama petugas gabungan termasuk TNI/Polri guna melakukan evakuasi.
Baca juga: SAR gabungan temukan jasad wisatawan yang tersapu ombak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024