Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyediakan ruang khusus di Mal UKM Cirebon untuk memajang produk hasil karya warga binaan dari lembaga pemasyarakatan (lapas) setempat guna mempromosikannya kepada masyarakat.
"Kami sudah bekerja sama dengan Lapas Kelas I Cirebon untuk menampilkan produk dari warga binaan. Beberapa di antaranya sudah terdaftar di e-katalog," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Jabar, Rabu.
Ia mengatakan bahwa warga binaan di lapas tersebut menghasilkan berbagai produk berkualitas dan layak dijual seperti kaos, konveksi, hingga kerajinan tangan.
Iing menyebutkan terdapat sembilan jenis produk kini sudah dipajang di Mal UKM Cirebon sejak sebulan lalu.
Barang-barang tersebut memiliki keunikan tersendiri, serta bisa dibeli oleh masyarakat maupun turis yang sedang berkunjung ke daerahnya.
"Produk-produk mereka sangat bagus dan kami sudah berkomunikasi dengan pihak lapas agar produk ini bisa dipromosikan lebih luas. Kami sediakan pojok khusus untuk produk warga binaan," ujarnya.
Menurut dia, langkah ini dapat memotivasi warga binaan untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dan memanfaatkannya setelah kembali ke masyarakat.
Pihaknya juga mendukung program pembinaan dan pelatihan yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Cirebon, karena hal tersebut bisa memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mencari nafkah setelah keluar dari lapas.
"Kami harap ini bisa membantu mereka menyalurkan keterampilan untuk mencari nafkah setelah bebas," ujarnya.
Lebih lanjut, Iing mengungkapkan dalam waktu dekat, produk hasil karya penyandang disabilitas juga akan dipajang di Mal UKM Kota Cirebon sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal.
Selain itu, DKUKMPP Kota Cirebon juga terus melakukan berbagai upaya lain untuk memajukan sektor UMKM, seperti memberikan pelatihan kewirausahaan, fasilitasi permodalan, serta memperluas akses pasar melalui pameran-pameran lokal maupun nasional.
"Untuk mendukung UMKM, kami tidak hanya menyediakan ruang promosi di Mal UKM, tetapi juga menggelar pelatihan-pelatihan bagi pelaku usaha kecil agar mereka mampu bersaing di era digital," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kami sudah bekerja sama dengan Lapas Kelas I Cirebon untuk menampilkan produk dari warga binaan. Beberapa di antaranya sudah terdaftar di e-katalog," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Jabar, Rabu.
Ia mengatakan bahwa warga binaan di lapas tersebut menghasilkan berbagai produk berkualitas dan layak dijual seperti kaos, konveksi, hingga kerajinan tangan.
Iing menyebutkan terdapat sembilan jenis produk kini sudah dipajang di Mal UKM Cirebon sejak sebulan lalu.
Barang-barang tersebut memiliki keunikan tersendiri, serta bisa dibeli oleh masyarakat maupun turis yang sedang berkunjung ke daerahnya.
"Produk-produk mereka sangat bagus dan kami sudah berkomunikasi dengan pihak lapas agar produk ini bisa dipromosikan lebih luas. Kami sediakan pojok khusus untuk produk warga binaan," ujarnya.
Menurut dia, langkah ini dapat memotivasi warga binaan untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dan memanfaatkannya setelah kembali ke masyarakat.
Pihaknya juga mendukung program pembinaan dan pelatihan yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Cirebon, karena hal tersebut bisa memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mencari nafkah setelah keluar dari lapas.
"Kami harap ini bisa membantu mereka menyalurkan keterampilan untuk mencari nafkah setelah bebas," ujarnya.
Lebih lanjut, Iing mengungkapkan dalam waktu dekat, produk hasil karya penyandang disabilitas juga akan dipajang di Mal UKM Kota Cirebon sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal.
Selain itu, DKUKMPP Kota Cirebon juga terus melakukan berbagai upaya lain untuk memajukan sektor UMKM, seperti memberikan pelatihan kewirausahaan, fasilitasi permodalan, serta memperluas akses pasar melalui pameran-pameran lokal maupun nasional.
"Untuk mendukung UMKM, kami tidak hanya menyediakan ruang promosi di Mal UKM, tetapi juga menggelar pelatihan-pelatihan bagi pelaku usaha kecil agar mereka mampu bersaing di era digital," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024