Kota Cirebon (ANTARA) - Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Jawa Barat, melatih ibu rumah tangga membuat produk ecoprint sebagai upaya meningkatkan keterampilan sekaligus membuka peluang usaha baru.
“Pelatihan berlangsung di kantor kami, dari tanggal 16-18 September 2025, dengan menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda),” kata Kepala DKUKMPP Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Kamis.
Ia menyebutkan kegiatan ini diikuti 20 peserta, mayoritas merupakan ibu rumah tangga yang sehari-hari juga berperan sebagai pelaku industri kecil menengah (IKM).
Menurut dia, ecoprint merupakan teknik pewarnaan alami dari dedaunan yang memiliki nilai tambah karena ramah lingkungan sekaligus bernilai jual tinggi.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin produk UMKM di Kota Cirebon semakin berkualitas,” katanya.
Iing menuturkan, pihaknya melibatkan instruktur dari Ecoprint Swarna Alam, untuk memberikan pendampingan langsung kepada para peserta mulai dari tahap dasar hingga menghasilkan produk jadi.
Produk hasil pelatihan ini, kata dia, nantinya dikurasi kemudian dijajakan pada etalase di Mal UKM Kota Cirebon untuk memperluas akses pasar.
Iing optimistis para peserta yang mengikuti pelatihan ini, dapat meningkatkan keterampilan sekaligus memperoleh penghasilan tambahan bagi keluarganya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Cirebon Noviyanti Edo menyebut ecoprint berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan UMKM, baik oleh ibu rumah tangga maupun generasi muda.
Menurut dia, produk ecoprint tidak hanya unik dan ramah lingkungan, tetapi juga memiliki peluang menembus pasar ekspor karena bisa dikembangkan menjadi berbagai produk turunan.
“Produk ecoprint ini bisa berupa kain, pakaian, tas hingga sepatu. Pasarnya luas, bahkan bisa ekspor,” kata Noviyanti.
Ia mengungkapkan, saat ini Dekranasda membina sekitar 1.600 UMKM di Kota Cirebon, meski yang fokus menggeluti ecoprint masih terbatas jumlahnya.
Oleh karena itu, Dekranasda terus mendorong peningkatan kualitas agar ecoprint asal Cirebon mampu memenuhi standar global.
“Keunikan lokal juga dipertahankan, salah satunya penggunaan daun jati yang identik dengan kuliner nasi jamblang. Ecoprint bisa menjadi produk kebanggaan Cirebon,” ucap dia.
