Pemerintah Provinsi Jawa Barat menilai video Posko Atlet PON Aceh-Sumut 2024 yang viral dengan narasi tidak layak, kurang tepat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Asep Sukmana yang mendampingi Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berkunjung dan hadir dalam pembukaan PON Aceh-Sumut 2024, menyebut sejauh ini kondisi atlet baik-baik saja dan tak ada keluhan.
"Posko Jabar itu sangat memadai, posko (istirahat) di Hotel Diana. Kalau yang di video itu cabor Panjat Tebing, semua provinsi juga kalau untuk cabor Panjat Tebing pasang tenda seperti itu. Sejauh ini InsyaAllah aman," kata Asep saat dikonfirmasi pewarta di Bandung, Senin.
Hal ini dikatakan Asep, menyikapi sebuah video yang memperlihatkan kondisi posko atlet cabang olahraga (cabor) panjat tebing Jawa Barat dalam keadaan tak layak, di mana dalam video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun X @MafiaWasit itu, memperlihatkan tim panjat tebing Jabar berteduh di bawah terpal orange dan duduk di kursi-kursi plastik.
"PON Aceh-Sumut 2024 dengan vibes (bukan) olimpiade (tapi) pengungsian. Gubernur Jawa Barat datang ke lokasi PON panjat tebing, melihat atletnya ngamper di tenda seadanya karena tidak ada tempat tim pemanjat yang layak," tulis narasi dalam video dalam akun X yang diunggah pukul 09.01 WIB itu.
Terkait unggahan itu juga, juru bicara Kontingen Jawa Barat, Kiki Nurjaman, mengatakan bahwa ada kesalahan dalam narasi video tersebut, sebab narasi video memperlihatkan seolah Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah hadir, padahal Bey baru tiba di Banda Aceh sekitar pukul 16.00 WIB.
"Iya saya saat ini di Aceh. Kami melihat posko itu sebetulnya dalam kondisi menyesuaikan karakter cabor masing-masing. Kebetulan di situ disorot panjat tebing karena sedang ramai kemarin karena Veddriq. Memang posko Baca juga: KONI Jabar sebut para atlet telah siap raih "hattrick" juara umum PONitu komunitas pun mengaku kalau kondisinya pasti seperti itu," ucap Kiki saat dihubungi.
Ia menjelaskan sebetulnya narasi tersebut tidak tepat dan tak ada yang perlu dipermasalahkan dalam acara PON Aceh-Sumut 2024. Menurutnya, pada video yang telah ditonton 249.800 warganet itu hanya menyorot posko Jabar, sementara pada posko Jatim, DKI Jakarta, dan daerah lainnya pun semuanya dalam kondisi yang sama.
"Semuanya seperti itu, hanya kebetulan ya itu disorot yang Panjat Tebing dan Jabar. Narasinya saja sudah salah, komennya juga banyak yang mengatakan kalau itu sudah biasa di komunitas panjat tebing. Jadi karakternya memang seperti itu," ucapnya.
Dalam PON di Aceh yang ada 40 cabor dikompetisikan, sementara di Sumut kurang lebih sekitar 43 cabor, Kiki mengatakan bukan berarti kondisi tersebut menandakan pilih kasih pada cabor tertentu.
Ia kembali menekankan bahwa kondisi posko akan menyesuaikan dengan karakter cabor tersebut, dan seluruh atlet pun mendapat tempat tidur dan konsumsi yang cukup memadai serta sama rata.
"Cabor lain ya beda-beda. Kayak Catur misalnya, ya itu kan di hotel. Mereka pun semua tidurnya di hotel. Waktu di Papua itu juga sama seperti itu, kita juga suka nongkrong di tenda-tenda itu. Jadi ya memang berjalan dan nggak jadi masalah kalau dari kami. Memang seperti itu. Itu kembali ke karakter cabornya. Seperti halnya Golf, Tenis Lapangan, pasti beda. Karakternya memang gitu kalau di Indonesia," ujarnya.
Kiki menyebut sejauh ini soal konsumsi kurang lebih 600 atlet di Aceh terorganisir dengan baik.
"Sejauh ini aman alhamdulillah, kalau keluhan pasti ada dari beberapa cabor ngeluh tentang makanan, tapi ya sejauh ini oke," kata dia menambahkan.
Sampai hari ini, perolehan prestasi kontingen Jawa Barat menduduki posisi kedua setelah Jawa Timur. Sebanyak total 1.200 atlet dari Jabar menyabet 13 emas, 18 perak, dan 19 perunggu.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut dibuka Senin malam dilaksanakan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pukul 20.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Asep Sukmana yang mendampingi Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berkunjung dan hadir dalam pembukaan PON Aceh-Sumut 2024, menyebut sejauh ini kondisi atlet baik-baik saja dan tak ada keluhan.
"Posko Jabar itu sangat memadai, posko (istirahat) di Hotel Diana. Kalau yang di video itu cabor Panjat Tebing, semua provinsi juga kalau untuk cabor Panjat Tebing pasang tenda seperti itu. Sejauh ini InsyaAllah aman," kata Asep saat dikonfirmasi pewarta di Bandung, Senin.
Hal ini dikatakan Asep, menyikapi sebuah video yang memperlihatkan kondisi posko atlet cabang olahraga (cabor) panjat tebing Jawa Barat dalam keadaan tak layak, di mana dalam video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun X @MafiaWasit itu, memperlihatkan tim panjat tebing Jabar berteduh di bawah terpal orange dan duduk di kursi-kursi plastik.
"PON Aceh-Sumut 2024 dengan vibes (bukan) olimpiade (tapi) pengungsian. Gubernur Jawa Barat datang ke lokasi PON panjat tebing, melihat atletnya ngamper di tenda seadanya karena tidak ada tempat tim pemanjat yang layak," tulis narasi dalam video dalam akun X yang diunggah pukul 09.01 WIB itu.
Terkait unggahan itu juga, juru bicara Kontingen Jawa Barat, Kiki Nurjaman, mengatakan bahwa ada kesalahan dalam narasi video tersebut, sebab narasi video memperlihatkan seolah Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah hadir, padahal Bey baru tiba di Banda Aceh sekitar pukul 16.00 WIB.
"Iya saya saat ini di Aceh. Kami melihat posko itu sebetulnya dalam kondisi menyesuaikan karakter cabor masing-masing. Kebetulan di situ disorot panjat tebing karena sedang ramai kemarin karena Veddriq. Memang posko Baca juga: KONI Jabar sebut para atlet telah siap raih "hattrick" juara umum PONitu komunitas pun mengaku kalau kondisinya pasti seperti itu," ucap Kiki saat dihubungi.
Ia menjelaskan sebetulnya narasi tersebut tidak tepat dan tak ada yang perlu dipermasalahkan dalam acara PON Aceh-Sumut 2024. Menurutnya, pada video yang telah ditonton 249.800 warganet itu hanya menyorot posko Jabar, sementara pada posko Jatim, DKI Jakarta, dan daerah lainnya pun semuanya dalam kondisi yang sama.
"Semuanya seperti itu, hanya kebetulan ya itu disorot yang Panjat Tebing dan Jabar. Narasinya saja sudah salah, komennya juga banyak yang mengatakan kalau itu sudah biasa di komunitas panjat tebing. Jadi karakternya memang seperti itu," ucapnya.
Dalam PON di Aceh yang ada 40 cabor dikompetisikan, sementara di Sumut kurang lebih sekitar 43 cabor, Kiki mengatakan bukan berarti kondisi tersebut menandakan pilih kasih pada cabor tertentu.
Ia kembali menekankan bahwa kondisi posko akan menyesuaikan dengan karakter cabor tersebut, dan seluruh atlet pun mendapat tempat tidur dan konsumsi yang cukup memadai serta sama rata.
"Cabor lain ya beda-beda. Kayak Catur misalnya, ya itu kan di hotel. Mereka pun semua tidurnya di hotel. Waktu di Papua itu juga sama seperti itu, kita juga suka nongkrong di tenda-tenda itu. Jadi ya memang berjalan dan nggak jadi masalah kalau dari kami. Memang seperti itu. Itu kembali ke karakter cabornya. Seperti halnya Golf, Tenis Lapangan, pasti beda. Karakternya memang gitu kalau di Indonesia," ujarnya.
Kiki menyebut sejauh ini soal konsumsi kurang lebih 600 atlet di Aceh terorganisir dengan baik.
"Sejauh ini aman alhamdulillah, kalau keluhan pasti ada dari beberapa cabor ngeluh tentang makanan, tapi ya sejauh ini oke," kata dia menambahkan.
Sampai hari ini, perolehan prestasi kontingen Jawa Barat menduduki posisi kedua setelah Jawa Timur. Sebanyak total 1.200 atlet dari Jabar menyabet 13 emas, 18 perak, dan 19 perunggu.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut dibuka Senin malam dilaksanakan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pukul 20.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024