PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung, memastikan perjalan Kereta Api Siliwangi jurusan Cipatat-Cianjur-Sukabumi berjalan normal setelah sempat mengalami gangguan pada Sabtu (31/8) dengan enam kali keberangkatan per hari.

Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi saat dihubungi Rabu, mengatakan perjalan KA Siliwangi per hari ini, tidak ada gangguan namun video yang beredar merupakan video lima hari lalu saat kereta mengalami mogok di wilayah Cianjur.

"Video lima hari yang lalu saat KA Siliwangi menuju Sukabumi mogok di wilayah Cianjur karena gangguan lokomotif, namun pada hari yang sama sudah kembali beroperasi setelah dikirim lokomotif bantuan dari Stasiun Sukabumi," katanya.

Ia menjelaskan, laporan yang diterima KA Siliwangi (333) relasi Cipatat-Cianjur-Sukabum mengalami gangguan lokomotif, membawa 6 armada (K3) dan satu Kereta Makan Power (KMP) dengan jumlah penumpang sekitar 200 orang.

Perjalanan KA Siliwangi dari Cianjur menuju Sukabumi sempat terhenti selama dua jam lebih setelah lokomotif pengganti tiba dan dilakukan pemeriksaan rangkaian oleh petugas perjalanan kembali dilanjutkan.

"Perjalanan kembali dilanjutkan sekitar pukul 17.00 WIB, dimana seluruh penumpang yang sempat turun diminta untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing," katanya.

Atas kejadian tersebut PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf pada para penumpang KA Siliwangi (333) relasi Cipatat-Cianjur-Sukabumi atas keterlambatan perjalanan kereta api dikarenakan gangguan lokomotif.
"Kami dari PT KAI mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada para penumpang atas terhambat-nya perjalanan pada hari Sabtu (31/8)," katanya.

Pihaknya menegaskan, beredar-nya video yang menunjukkan KA Siliwangi mogok di KM 74+2 petak jalan antara Stasiun Cibeber-Stasiun Lampegan, Kecamatan Cibeber, bukan terjadi pada hari Rabu melainkan kejadian pada hari Sabtu atau lima hari yang lalu.

"Untuk hari ini enam perjalan KA Siliwangi berjalan normal tanpa gangguan membawa 6 armada (K3) dan satu Kereta Makan Power (KMP), sehingga kami pastikan video yang beredar merupakan video lama," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024