Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menggencarkan program gerakan pangan murah (GPM) di setiap desa untuk menjaga stabilitas harga pangan serta mengendalikan inflasi pada September 2024.
"Program GPM ini menjadi prioritas kami untuk menjaga ketahanan pangan. Jika harga pangan stabil, maka laju inflasi pun terkendali," kata Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Jabar, Rabu.
Dedi menjelaskan kegiatan GPM pada pekan pertama bulan ini sudah digelar di Desa Baribis, Majalengka, yang menyediakan beragam komoditas pangan murah untuk dibeli masyarakat dengan harga lebih terjangkau.
Menurut dia, setiap komoditas pangan yang dijual pada kegiatan tersebut memiliki nilai lebih murah dibandingkan harga pasaran, dengan selisih harga Rp1.000 sampai Rp4.000 per komoditas.
"Komoditas yang dijual cukup beragam seperti beras, minyak goreng, hingga sayuran. Semuanya dijual di bawah harga pasar dan masyarakat sangat antusias untuk berbelanja di kegiatan GPM," ujarnya.
Program GPM, kata dia, akan rutin dilaksanakan setiap bulan di berbagai desa di Majalengka dan evaluasi terus dilakukan untuk melihat sejauh mana minat masyarakat serta dampak dari program ini.
Dedi juga menyebutkan program GPM merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah daerah, untuk mendekatkan akses terhadap bahan pangan murah yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
"Kami terus memantau dan melakukan intervensi harga melalui program GPM untuk memastikan stabilitas harga pangan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan," ujarnya.
Selain program GPM, pihaknya juga sudah mengedukasi para petani untuk mendistribusikan sekitar 20 persen hasil panen pertanian ke seluruh pasar tradisional di Majalengka.
Dedi menyebutkan dengan cara ini, suplai bahan pangan untuk masyarakat di Majalengka tetap tersedia sehingga bisa mencegah terjadinya lonjakan harga di pasaran.
"Saya minta petani untuk tidak langsung membawa seluruh hasil panen ke pasar induk di Kota Cirebon, tetapi juga mendistribusikan ke pasar lokal agar harga-harga di pasar kita tidak terlalu bergantung pada pasar induk," tuturnya.
Ia menyampaikan melalui berbagai upaya tadi, laju inflasi di Majalengka selama Agustus 2024 cukup terkendali.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka Joni Kasmuri mengungkapkan tingkat inflasi di daerahnya berada di angka 2,13 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2024, dengan indeks harga konsumen (IHK) tercatat sebesar 106,60.
Ia mengemukakan inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran misalnya pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kenaikan sebesar 2,96 persen.
"Tidak hanya kategori tadi, ada juga kelompok pakaian dan alas kaki yang naik 4,58 persen serta perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sekitar 0,50 persen,” ujar dia.
Pada sisi lain, BPS Majalengka mencatat terdapat penurunan indeks pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan di angka 0,62 persen.
"Secara keseluruhan untuk inflasi bulanan di Majalengka pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,17 persen, sedangkan inflasi tahun kalender mencapai 1,00 persen," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Majalengka gencarkan GPM guna jaga inflasi pada September
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Program GPM ini menjadi prioritas kami untuk menjaga ketahanan pangan. Jika harga pangan stabil, maka laju inflasi pun terkendali," kata Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Jabar, Rabu.
Dedi menjelaskan kegiatan GPM pada pekan pertama bulan ini sudah digelar di Desa Baribis, Majalengka, yang menyediakan beragam komoditas pangan murah untuk dibeli masyarakat dengan harga lebih terjangkau.
Menurut dia, setiap komoditas pangan yang dijual pada kegiatan tersebut memiliki nilai lebih murah dibandingkan harga pasaran, dengan selisih harga Rp1.000 sampai Rp4.000 per komoditas.
"Komoditas yang dijual cukup beragam seperti beras, minyak goreng, hingga sayuran. Semuanya dijual di bawah harga pasar dan masyarakat sangat antusias untuk berbelanja di kegiatan GPM," ujarnya.
Program GPM, kata dia, akan rutin dilaksanakan setiap bulan di berbagai desa di Majalengka dan evaluasi terus dilakukan untuk melihat sejauh mana minat masyarakat serta dampak dari program ini.
Dedi juga menyebutkan program GPM merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah daerah, untuk mendekatkan akses terhadap bahan pangan murah yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
"Kami terus memantau dan melakukan intervensi harga melalui program GPM untuk memastikan stabilitas harga pangan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan," ujarnya.
Selain program GPM, pihaknya juga sudah mengedukasi para petani untuk mendistribusikan sekitar 20 persen hasil panen pertanian ke seluruh pasar tradisional di Majalengka.
Dedi menyebutkan dengan cara ini, suplai bahan pangan untuk masyarakat di Majalengka tetap tersedia sehingga bisa mencegah terjadinya lonjakan harga di pasaran.
"Saya minta petani untuk tidak langsung membawa seluruh hasil panen ke pasar induk di Kota Cirebon, tetapi juga mendistribusikan ke pasar lokal agar harga-harga di pasar kita tidak terlalu bergantung pada pasar induk," tuturnya.
Ia menyampaikan melalui berbagai upaya tadi, laju inflasi di Majalengka selama Agustus 2024 cukup terkendali.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka Joni Kasmuri mengungkapkan tingkat inflasi di daerahnya berada di angka 2,13 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2024, dengan indeks harga konsumen (IHK) tercatat sebesar 106,60.
Ia mengemukakan inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran misalnya pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kenaikan sebesar 2,96 persen.
"Tidak hanya kategori tadi, ada juga kelompok pakaian dan alas kaki yang naik 4,58 persen serta perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sekitar 0,50 persen,” ujar dia.
Pada sisi lain, BPS Majalengka mencatat terdapat penurunan indeks pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan di angka 0,62 persen.
"Secara keseluruhan untuk inflasi bulanan di Majalengka pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,17 persen, sedangkan inflasi tahun kalender mencapai 1,00 persen," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Majalengka gencarkan GPM guna jaga inflasi pada September
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024