Antarajawabarat.com, 7/4 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membagikan dua juta bibit kopi jenis Java Preanger Coffee kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi di Jawa Barat.
"Pengadaan bibit kopi ini akan melibatkan berbagai pihak, yakni sebanyak 800 ribu itu akan dikelola oleh dinas perkebunan dan sisanya diberikan atau dikelola oleh masyarakat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini lahan kebun kopi di Jawa Barat masih kurang dari ribuan hektar dan setengahnya akan dioptimalkan oleh pihaknya dengan cara pembagian bibit kopi gratis kepada masyarakat.
"Tahun lalu kita bagikan sehjuta pohon dan tahun ini akan dibagikan dua juta pohon. Mudah-mudahaan tahun depan kita mampu mengelola lima juta pohon karena anggaran ada, cuma tenaga verifikator pohon kopi terbatas jadi bukan urusan dana," kata Aher.
Menurut dia, potensi kopi di Jawa Barat sangat tinggi karena memiliki dataran tinggi yang sudah masuk indikasi geografis kopi.
"Dan itu sudah disertifikatkan. Cukup luas kira-kira ada kawasan seluas 500 ribu sampai 600 hektar di Jabar yang masuk kategori indikasi geografis yang cocok untuk kopi yang ditanam pada posisi 800 meter di atas permukaan laut," kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, semangat masyarakat untuk menanam kopi juga sudah tinggi karena nilai jual kopi yang naik hingga 400 persen.
"Seperti green bean kopi yang masih biru, yang sudah dibuka dari cerinya sudah mulai kering tapi belum disangrai itu dulu sebelum munculkan nama Java Preanger Coffe awalnya hanya Rp30 ribu sekarang diangka Rp100 ribu aampai Rp120 ribu per kilogram," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, kopi asal Jawa Barat juga sudah mulai dikenal di dunia dan berhasil menjuarai perlombaan kopi tingkat dunia seperti menjadi juara satu di festival kopi Thailand dan Dublin, Irlandia.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Pengadaan bibit kopi ini akan melibatkan berbagai pihak, yakni sebanyak 800 ribu itu akan dikelola oleh dinas perkebunan dan sisanya diberikan atau dikelola oleh masyarakat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini lahan kebun kopi di Jawa Barat masih kurang dari ribuan hektar dan setengahnya akan dioptimalkan oleh pihaknya dengan cara pembagian bibit kopi gratis kepada masyarakat.
"Tahun lalu kita bagikan sehjuta pohon dan tahun ini akan dibagikan dua juta pohon. Mudah-mudahaan tahun depan kita mampu mengelola lima juta pohon karena anggaran ada, cuma tenaga verifikator pohon kopi terbatas jadi bukan urusan dana," kata Aher.
Menurut dia, potensi kopi di Jawa Barat sangat tinggi karena memiliki dataran tinggi yang sudah masuk indikasi geografis kopi.
"Dan itu sudah disertifikatkan. Cukup luas kira-kira ada kawasan seluas 500 ribu sampai 600 hektar di Jabar yang masuk kategori indikasi geografis yang cocok untuk kopi yang ditanam pada posisi 800 meter di atas permukaan laut," kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, semangat masyarakat untuk menanam kopi juga sudah tinggi karena nilai jual kopi yang naik hingga 400 persen.
"Seperti green bean kopi yang masih biru, yang sudah dibuka dari cerinya sudah mulai kering tapi belum disangrai itu dulu sebelum munculkan nama Java Preanger Coffe awalnya hanya Rp30 ribu sekarang diangka Rp100 ribu aampai Rp120 ribu per kilogram," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, kopi asal Jawa Barat juga sudah mulai dikenal di dunia dan berhasil menjuarai perlombaan kopi tingkat dunia seperti menjadi juara satu di festival kopi Thailand dan Dublin, Irlandia.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015