Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengajak Majelis Musyawarah Sunda (MMS) yang baru menjalani Istrénan (pelantikan) di Bandung, Senin, untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Jabar.

Pasalnya, kata Herman, MMS diisi oleh banyak tokoh Sunda yang merupakan pakar, mulai dari kyai, guru besar dan lainnya yang kapabilitasnya bisa sangat berkontribusi pada berbagai persoalan demi kemaslahatan Jawa Barat.

Baca juga: Bey harap keinginan budayawan Uu Rukmana soal eksistensi budaya Sunda agar diteladani

"MMS di dalamnya lengkap, setelah pelantikan tentu yang paling utama adalah tindak lanjutnya. Kita punya pekerjaan rumah untuk menurunkan stunting, kemiskinan, pengangguran transformasi digital. Kami bukan superman yang bisa sendiri, harus dicari solusinya, sabilulungan dan tentu di dalamnya keluarga besar Majelis Musyawarah Sunda, untuk membangun Jawa Barat," kata Herman di Gedung Sate Bandung, Senin.

Dengan kolaborasi bersama termasuk MMS dan pemerintah kabupaten/kota, Herman berharap berbagai persoalan di Jawa Barat bisa ditanggulangi.

Mengingat, ada target Jawa Barat menjadi provinsi yang termaju pada akhir 2025 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah disepakati.
"Bersama 27 kabupaten/kota, 627 kecamatan dan kurang lebih enam ribu desa, kita harus bahu membahu menyelesaikan persoalan. Tentu paling utamanya adalah membangun manusianya," ucap dia.

Herman juga menekankan bahwa nilai-nilai kesundaan dapat menjadi semangat atau spirit dalam menghadapi berbagai persoalan di Jawa Barat.

"Jadi pemerintah yang merupakan bagian kecil, harus menjadi dinamisator, inspirator, motivator, dan kolaborator atas bergeraknya semua entitas Sunda yang ada di Jabar maupun entitas lainnya dalam bingkai NKRI," tuturnya menambahkan.

Baca juga: Warga Lembur Pakuan Subang melakukan 'ruwat jagat' menyambut musim hujan

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024