Antarajawabarat.com, 10/2 - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menggagas pembuatan buku tentang sejarah keraton-keraton se-Nusantara melalui kerja sama pemerintah di berbagai daerah dan pusat.
Ide tersebut tercetus usai audiensi dengan Yayasan Pangeran Sumedang di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jabar di Jalan Ir H Djuanda Kota Bandung, Senin (9/2) malam.
"Pada pertemuan tersebut awalnya hanya audensi tentang pembuatan buku keraton di Jawa Barat seperti Keraton Sumedang Larang dan Cirebon," kata Deddy Mizwar.
Akan tetapi, kata dia, digagas pula agar pemerintah pusat dan daerah lainnya turut terlibat membukukan Sejarah Keraton-Keraton se-Nusantara.
"Tadinya soal Jawa Barat. Tapi saya pikir gagasan ini berkembang tentang bagaimana keraton-keraton nusantara. Tentang penelitian, pembahasan dan penulisan buku-buku. Dan kita akan dorong agar menjadi program nasional," kata dia.
Ke depannya, menurut dia, bisa dipilah apakah penelitian dan penulisannya dari pusat kemudian pencetakannya dilakukan di setiap provinsi dan pembiayaan dari APBD atau bagaimana.
Oleh karenanya agar gagasan tersebut semakin matang, maka Deddy berencana mempertemukan yayasan tersebut dengan Dewan Kebudayaan yang baru dikukuhkan pada tahun 2014.
Selain itu, lanjut dia, direncanakan selain berupa buku konvensional juga berbentuk e-book.
"Makanya dari Yayasan Pangeran Sumedang ini, akan ditemukan dengan Dewan Kebudayaan. Supaya bisa diolah di sana, agar bagaimana proposalnya bisa dibahas di kementerian," katanya.
Ia mengatakan, pembukuan tentang sejarah keraton se-nusantara itu penting karena kekayaan ini luar biasa besar dan perlu penelitian yang lebih serius.
"Kemudian juga pembuatan buku yang lebih baik secara terkonsep. Dan ini akan diteruskan dengan web dan e-book. Inikan bisa menjadi sebuah konsep yang bagus. Ini semestinya menjadi program nasional yang nanti akan dibantu oleh daerah-daerah," kata Deddy.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sumedang Larang, Koenraad Soeriapoetra mengapresiasi hal tersebut walau sebelumnya mengaku terkejut dengan gagasan wagub. Karena pada awalnya hanya menggagas untuk mengangkat keraton-keraton di Jawa Barat, khususnya Keraton Sumedang Larang dan Cirebon.
Menurut rencana buku kedua keraton tersebut akan terbit bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Jabar.
"Awalnya kita ingin membuat buku mengenai keraton yang diawali dengan Keraton Sumedang Larang dan Keraton Cirebon. Akhirnya dari audensi ini Pak Wagub memiliki gagasan lebih jauh, meminta untuk keraton-keraton se-Nusantara," kata dia.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Ide tersebut tercetus usai audiensi dengan Yayasan Pangeran Sumedang di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jabar di Jalan Ir H Djuanda Kota Bandung, Senin (9/2) malam.
"Pada pertemuan tersebut awalnya hanya audensi tentang pembuatan buku keraton di Jawa Barat seperti Keraton Sumedang Larang dan Cirebon," kata Deddy Mizwar.
Akan tetapi, kata dia, digagas pula agar pemerintah pusat dan daerah lainnya turut terlibat membukukan Sejarah Keraton-Keraton se-Nusantara.
"Tadinya soal Jawa Barat. Tapi saya pikir gagasan ini berkembang tentang bagaimana keraton-keraton nusantara. Tentang penelitian, pembahasan dan penulisan buku-buku. Dan kita akan dorong agar menjadi program nasional," kata dia.
Ke depannya, menurut dia, bisa dipilah apakah penelitian dan penulisannya dari pusat kemudian pencetakannya dilakukan di setiap provinsi dan pembiayaan dari APBD atau bagaimana.
Oleh karenanya agar gagasan tersebut semakin matang, maka Deddy berencana mempertemukan yayasan tersebut dengan Dewan Kebudayaan yang baru dikukuhkan pada tahun 2014.
Selain itu, lanjut dia, direncanakan selain berupa buku konvensional juga berbentuk e-book.
"Makanya dari Yayasan Pangeran Sumedang ini, akan ditemukan dengan Dewan Kebudayaan. Supaya bisa diolah di sana, agar bagaimana proposalnya bisa dibahas di kementerian," katanya.
Ia mengatakan, pembukuan tentang sejarah keraton se-nusantara itu penting karena kekayaan ini luar biasa besar dan perlu penelitian yang lebih serius.
"Kemudian juga pembuatan buku yang lebih baik secara terkonsep. Dan ini akan diteruskan dengan web dan e-book. Inikan bisa menjadi sebuah konsep yang bagus. Ini semestinya menjadi program nasional yang nanti akan dibantu oleh daerah-daerah," kata Deddy.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sumedang Larang, Koenraad Soeriapoetra mengapresiasi hal tersebut walau sebelumnya mengaku terkejut dengan gagasan wagub. Karena pada awalnya hanya menggagas untuk mengangkat keraton-keraton di Jawa Barat, khususnya Keraton Sumedang Larang dan Cirebon.
Menurut rencana buku kedua keraton tersebut akan terbit bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Jabar.
"Awalnya kita ingin membuat buku mengenai keraton yang diawali dengan Keraton Sumedang Larang dan Keraton Cirebon. Akhirnya dari audensi ini Pak Wagub memiliki gagasan lebih jauh, meminta untuk keraton-keraton se-Nusantara," kata dia.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015