Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jakarta Gedung Graha Irama lantai 12 Kuningan Jakarta Selatan mengadakan acara Open House pada 29-30 Mei 2024 lalu, bertujuan untuk mendekatkan diri dengan calon mahasiswa.
"Itu untuk lebih mendekatkan diri dengan para calon mahasiswa, peserta pelatihan, dan mitra ITB di Jakarta dan sekitarnya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto dalam keterangannya di Bandung, Jumat.
Baca juga: ITB tindaklanjuti pembatalan kenaikan UKT
Open House ITB Kampus Jakarta ini, mengusung tema "Limitless Education: Empowering Change, Inspiring Futures" yang memiliki arti di tiap frasanya.
"Limitless Education" merupakan sebuah konsep yang mengacu pada pendekatan dalam pendidikan dengan tujuan untuk menghilangkan batasan-batasan yang mungkin menghambat perkembangan pendidikan.
"Konsep ini mendorong pendidikan yang inklusif, kreatif, dan berfokus pada pengembangan potensi individu secara maksimal, tanpa terkekang oleh batasan-batasan seperti keterbatasan sumber daya, waktu, tempat, atau kemampuan individu," katanya.
"Empowering Change” mengacu pada proses memberdayakan individu untuk mengambil langkah-langkah konstruktif yang menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan mereka sendiri atau dalam masyarakat secara lebih luas.
"Inspiring Future" merujuk pada gambaran atau pandangan tentang masa depan yang memotivasi, menggerakkan, dan menghasilkan semangat yang positif.
Pada hari pertama, Open House dimulai dengan pengantar mengenai Direktorat Pendidikan Non Reguler ITB, pengenalan ICE Center, pengantar mengenai program magister multidisiplin, talkshow: "Smart Medicine (Smart-X dan Teknologi Kesehatan)".
Kemudian pemaparan Pusat Penelitian Fakultas/Sekolah (SF, STEI, SITH, FITB, FTMD, dan FTTM), dan talkshow: "Peran ITB dalam Pengembangan Produk Hasil Riset untuk Kemajuan Bangsa - Studi kasus: Energi Baru Terbarukan dan Pemanfaatan Karbon Dioksida & Gas Suar (CCS & CCUS)".
Program Magister Multidisiplin yang dibuka, antara lain: Teknologi Nano; Teknologi Kesehatan; Pendidikan Sains 4.0; Digital Technopreneurship; Smart-X; Material Baterai; Kebencanaan; Pariwisata Hayati Berkelanjutan; Kepemimpinan Berbasis Desain.
Pada hari kedua, Open House dimulai dengan sambutan Rektor ITB, pengantar mengenai Biro Kemitraan ITB, peluncuran ITB Hub dan ICE Center, penandatanganan beberapa MoU, konferensi pers, talkshow: "Limitless Education: Empowering Change, Inspiring Futures", trial class training, dan pemaparan Pusat Penelitian Fakultas/Sekolah (FSRD, FTI, FMIPA, FTSL, SAPPK, dan SBM).
"ITB Hub merupakan ruang yang akan menghubungkan mitra dan calon mitra dengan satuan unit ITB untuk bekerja sama dalam mengisi program unggulan ITB. Sedangkan ICE Center berperan sebagai platform pelatihan yang berfungsi sebagai wadah dalam mengembangkan potensi diri untuk mengisi kesenjangan kebutuhan non-gelar dan tidak terikat kurikulum formal serta dapat diakses oleh masyarakat luas dengan lebih mudah," kata Naomi.
Pada setiap kegiatan, dijelaskan Naomi, terdapat sesi konsultasi, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan informasi lebih detail, terkait dengan berbagai peluang kerja sama dengan ITB terkait pendidikan dan penelitian.
Kegiatan juga diisi dengan pameran produk penelitian dan inovasi pusat-pusat penelitian yang ada di ITB di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LPIT) ITB.
"Terdapat agenda trial class, yang menyuguhkan pengalaman langsung kepada peserta yang hadir untuk mencoba atmosfer pembelajaran di ITB. Peserta diajak mencoba beberapa kelas dengan isu populer, di antaranya: Penggunaan AI dan Big Data di Sektor Renewable Energy, Intercultural Communication for Leader, dan Asset Integrity Management," tutur Naomi.
Saat ini, ITB telah melakukan pengembangan beberapa multikampus, yaitu ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon.
Tidak hanya di tiga lokasi, kini ITB juga memperluas program multikampusnya di Jakarta dengan membuka ITB Kampus Jakarta yang difokuskan untuk program Pascasarjana Reguler dan Non-Reguler.
Program Pascasarjana Reguler yang dikembangkan, adalah program kerja sama pendidikan baik monodisiplin dan multidisiplin. Target ITB, mahasiswa yang datang dari kalangan profesional, pegawai kementerian, serta lembaga pemerintah dan swasta yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.
"Itu untuk lebih mendekatkan diri dengan para calon mahasiswa, peserta pelatihan, dan mitra ITB di Jakarta dan sekitarnya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto dalam keterangannya di Bandung, Jumat.
Baca juga: ITB tindaklanjuti pembatalan kenaikan UKT
Open House ITB Kampus Jakarta ini, mengusung tema "Limitless Education: Empowering Change, Inspiring Futures" yang memiliki arti di tiap frasanya.
"Limitless Education" merupakan sebuah konsep yang mengacu pada pendekatan dalam pendidikan dengan tujuan untuk menghilangkan batasan-batasan yang mungkin menghambat perkembangan pendidikan.
"Konsep ini mendorong pendidikan yang inklusif, kreatif, dan berfokus pada pengembangan potensi individu secara maksimal, tanpa terkekang oleh batasan-batasan seperti keterbatasan sumber daya, waktu, tempat, atau kemampuan individu," katanya.
"Empowering Change” mengacu pada proses memberdayakan individu untuk mengambil langkah-langkah konstruktif yang menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan mereka sendiri atau dalam masyarakat secara lebih luas.
"Inspiring Future" merujuk pada gambaran atau pandangan tentang masa depan yang memotivasi, menggerakkan, dan menghasilkan semangat yang positif.
Pada hari pertama, Open House dimulai dengan pengantar mengenai Direktorat Pendidikan Non Reguler ITB, pengenalan ICE Center, pengantar mengenai program magister multidisiplin, talkshow: "Smart Medicine (Smart-X dan Teknologi Kesehatan)".
Kemudian pemaparan Pusat Penelitian Fakultas/Sekolah (SF, STEI, SITH, FITB, FTMD, dan FTTM), dan talkshow: "Peran ITB dalam Pengembangan Produk Hasil Riset untuk Kemajuan Bangsa - Studi kasus: Energi Baru Terbarukan dan Pemanfaatan Karbon Dioksida & Gas Suar (CCS & CCUS)".
Program Magister Multidisiplin yang dibuka, antara lain: Teknologi Nano; Teknologi Kesehatan; Pendidikan Sains 4.0; Digital Technopreneurship; Smart-X; Material Baterai; Kebencanaan; Pariwisata Hayati Berkelanjutan; Kepemimpinan Berbasis Desain.
Pada hari kedua, Open House dimulai dengan sambutan Rektor ITB, pengantar mengenai Biro Kemitraan ITB, peluncuran ITB Hub dan ICE Center, penandatanganan beberapa MoU, konferensi pers, talkshow: "Limitless Education: Empowering Change, Inspiring Futures", trial class training, dan pemaparan Pusat Penelitian Fakultas/Sekolah (FSRD, FTI, FMIPA, FTSL, SAPPK, dan SBM).
"ITB Hub merupakan ruang yang akan menghubungkan mitra dan calon mitra dengan satuan unit ITB untuk bekerja sama dalam mengisi program unggulan ITB. Sedangkan ICE Center berperan sebagai platform pelatihan yang berfungsi sebagai wadah dalam mengembangkan potensi diri untuk mengisi kesenjangan kebutuhan non-gelar dan tidak terikat kurikulum formal serta dapat diakses oleh masyarakat luas dengan lebih mudah," kata Naomi.
Pada setiap kegiatan, dijelaskan Naomi, terdapat sesi konsultasi, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan informasi lebih detail, terkait dengan berbagai peluang kerja sama dengan ITB terkait pendidikan dan penelitian.
Kegiatan juga diisi dengan pameran produk penelitian dan inovasi pusat-pusat penelitian yang ada di ITB di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LPIT) ITB.
"Terdapat agenda trial class, yang menyuguhkan pengalaman langsung kepada peserta yang hadir untuk mencoba atmosfer pembelajaran di ITB. Peserta diajak mencoba beberapa kelas dengan isu populer, di antaranya: Penggunaan AI dan Big Data di Sektor Renewable Energy, Intercultural Communication for Leader, dan Asset Integrity Management," tutur Naomi.
Saat ini, ITB telah melakukan pengembangan beberapa multikampus, yaitu ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon.
Tidak hanya di tiga lokasi, kini ITB juga memperluas program multikampusnya di Jakarta dengan membuka ITB Kampus Jakarta yang difokuskan untuk program Pascasarjana Reguler dan Non-Reguler.
Program Pascasarjana Reguler yang dikembangkan, adalah program kerja sama pendidikan baik monodisiplin dan multidisiplin. Target ITB, mahasiswa yang datang dari kalangan profesional, pegawai kementerian, serta lembaga pemerintah dan swasta yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: 7.506 peserta ikuti UTBK-SNBT 2024 gelombang pertama di kampus ITB
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Open House ITB Kampus Jakarta untuk mendekat dengan calon mahasiswa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024