Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan perbaikan sektor pendidikan di daerah itu berkontribusi dalam meningkatkan poin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 69,12 menjadi 70,95 selama 2021-2023.
“Poin IPM di Kabupaten Cirebon cenderung meningkat, karena saat ini kita fokus memperbaiki pendidikan formal maupun non-formal,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai di Cirebon, Kamis.
Hilmi memastikan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan tetap dilakukan pada semua jenjang, meskipun capaian IPM di Kabupaten Cirebon sudah cukup baik.
Menurut dia, pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang lebih besar dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehingga mampu bersaing pada sektor strategis seperti di bidang teknologi, ekonomi, dan lainnya.
“Tanpa dasar yang baik pada pendidikan ini, maka kita tidak mungkin mampu meraih cita-cita ke depan. Komponen pendidikan secara komprehensif itu menjadi basis utama untuk kemajuan Cirebon,” katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Cirebon telah menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan, misalnya merekrut tenaga pendidik yang kompeten sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Saat ini terdapat sekitar 6.000 tenaga pendidik berstatus PPPK di Kabupaten Cirebon yang tersebar di seluruh tingkatan sekolah.
Dengan kehadiran tenaga pendidik itu, kata dia, para pelajar di Kabupaten Cirebon bisa mendapatkan pengajaran akademik yang memadai serta dapat mengasah keterampilan sesuai minat dan bakatnya.
“Basis utama kemajuan Kabupaten Cirebon itu melalui pendidikan. Kita harus mempersiapkan SDM lewat pendidikan. Pendidikan ini tentu bukan hanya formal, semua level sampai tingkat perguruan tinggi harus dipersiapkan,” katanya.
Hilmi menjamin peningkatan taraf pendidikan terus menjadi program prioritas, karena hal tersebut berkaitan erat dengan capaian IPM kedepannya.
“Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2024, kita harus jadikan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
“Poin IPM di Kabupaten Cirebon cenderung meningkat, karena saat ini kita fokus memperbaiki pendidikan formal maupun non-formal,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai di Cirebon, Kamis.
Hilmi memastikan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan tetap dilakukan pada semua jenjang, meskipun capaian IPM di Kabupaten Cirebon sudah cukup baik.
Menurut dia, pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang lebih besar dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehingga mampu bersaing pada sektor strategis seperti di bidang teknologi, ekonomi, dan lainnya.
“Tanpa dasar yang baik pada pendidikan ini, maka kita tidak mungkin mampu meraih cita-cita ke depan. Komponen pendidikan secara komprehensif itu menjadi basis utama untuk kemajuan Cirebon,” katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Cirebon telah menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan, misalnya merekrut tenaga pendidik yang kompeten sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Saat ini terdapat sekitar 6.000 tenaga pendidik berstatus PPPK di Kabupaten Cirebon yang tersebar di seluruh tingkatan sekolah.
Dengan kehadiran tenaga pendidik itu, kata dia, para pelajar di Kabupaten Cirebon bisa mendapatkan pengajaran akademik yang memadai serta dapat mengasah keterampilan sesuai minat dan bakatnya.
“Basis utama kemajuan Kabupaten Cirebon itu melalui pendidikan. Kita harus mempersiapkan SDM lewat pendidikan. Pendidikan ini tentu bukan hanya formal, semua level sampai tingkat perguruan tinggi harus dipersiapkan,” katanya.
Hilmi menjamin peningkatan taraf pendidikan terus menjadi program prioritas, karena hal tersebut berkaitan erat dengan capaian IPM kedepannya.
“Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2024, kita harus jadikan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita,” ucap dia.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024