Antarajawabarat.com,29/10- Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Cianjur, Jabar, melakukan pengobatan gratis terhadap warga yang terkena dampak kabut asap akibat terbakarnya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Pasir Sembung.
Kepala DKP Cianjur, Rika Ida Mustikawati, di Cianjur, Rabu, mengatakan, terbakarnya tumpukan sampah di TPSA itu karena musim kemarau panjang dengan suhu udara diatas rata-rata ditambah unsur metan yang tinggi dibagian bawah tumpukan sampah, sehingga dengan mudah tumpukan sampah terbakar.
"Kami telah menyikapi keluhan warga terkait kabut asap yang disebabkan terbakarnya sampah di TPSA tersebut. Kami juga melakukan upaya pemadaman bekerjasama dengan BPBD Cianjur dengan melakukan penyiraman yang menyebabkan kabut asap semakin tebal karena api berada di bawah tumpukan sampah," katanya.
Saat ini, pihaknya selain membagikan masker dan melakukan pengobatan gratis bagi warga yang mengeluh sakit akibat kabut asap dari sampah yang terbakar, juga melakukan inventarisasi ke sejumlah wilayah di sekitar TPSA guna menampung keluhan warga.
Selama ini, ucap dia, pihaknya telah melaporkan kondisi TPSA yang sudah tidak layak digunakan karena tingginya kadar metan ke Pemkab Cianjur. Bahkan sejumlah pengelolaan sampah melibatkan warga sejak jauh hari dilakukan, untuk mengurangi tonase sampah yang masuk ke TPSA.
"Harapan kami segera mendapat bantuan dari pusat, untuk mencari solusi atas masalah yang kami hadapi di Pasir Sembung karena untuk memindahkan TPSA tidak mudah, sekalipun lokasi sudah ada termasuk dana karena banyak hal yang dilakukan sebelum dipindahkan," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga di wilayah terdekat dengan TPSA, sempat mengeluhkan terbakarnya tumpukan sampah di TPSA Pasir Sembung karena selain menganggu pernafasan, penguna jalan kesulitan melintas karena tebalnya asap yang keluar dari TPSA, sehingga menganggu jarak pandang penguna jalan dengan tujuan Cianjur selatan.
"Harapan kami pihak terkait segera mencari solusi agar kabut asap segera hilang. Bukan hanya warga, penguna jalan pun sulit melintas karena jarak pandang yang pendek akibat kabut asap. Selain itu, banyak warga yang mengeluh sesak nafas akibat menghirup asap dari sampah terbakar itu," kata Izul (31) warga Pasir Sembung.***3**(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Kepala DKP Cianjur, Rika Ida Mustikawati, di Cianjur, Rabu, mengatakan, terbakarnya tumpukan sampah di TPSA itu karena musim kemarau panjang dengan suhu udara diatas rata-rata ditambah unsur metan yang tinggi dibagian bawah tumpukan sampah, sehingga dengan mudah tumpukan sampah terbakar.
"Kami telah menyikapi keluhan warga terkait kabut asap yang disebabkan terbakarnya sampah di TPSA tersebut. Kami juga melakukan upaya pemadaman bekerjasama dengan BPBD Cianjur dengan melakukan penyiraman yang menyebabkan kabut asap semakin tebal karena api berada di bawah tumpukan sampah," katanya.
Saat ini, pihaknya selain membagikan masker dan melakukan pengobatan gratis bagi warga yang mengeluh sakit akibat kabut asap dari sampah yang terbakar, juga melakukan inventarisasi ke sejumlah wilayah di sekitar TPSA guna menampung keluhan warga.
Selama ini, ucap dia, pihaknya telah melaporkan kondisi TPSA yang sudah tidak layak digunakan karena tingginya kadar metan ke Pemkab Cianjur. Bahkan sejumlah pengelolaan sampah melibatkan warga sejak jauh hari dilakukan, untuk mengurangi tonase sampah yang masuk ke TPSA.
"Harapan kami segera mendapat bantuan dari pusat, untuk mencari solusi atas masalah yang kami hadapi di Pasir Sembung karena untuk memindahkan TPSA tidak mudah, sekalipun lokasi sudah ada termasuk dana karena banyak hal yang dilakukan sebelum dipindahkan," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga di wilayah terdekat dengan TPSA, sempat mengeluhkan terbakarnya tumpukan sampah di TPSA Pasir Sembung karena selain menganggu pernafasan, penguna jalan kesulitan melintas karena tebalnya asap yang keluar dari TPSA, sehingga menganggu jarak pandang penguna jalan dengan tujuan Cianjur selatan.
"Harapan kami pihak terkait segera mencari solusi agar kabut asap segera hilang. Bukan hanya warga, penguna jalan pun sulit melintas karena jarak pandang yang pendek akibat kabut asap. Selain itu, banyak warga yang mengeluh sesak nafas akibat menghirup asap dari sampah terbakar itu," kata Izul (31) warga Pasir Sembung.***3**(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014