Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Jawa Barat memastikan ketersediaan beras mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayahnya hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pimpinan Perum Bulog Jabar, M Attar Rizal menyebutkan per hari ini stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar mencapai 69.000 ton dan cukup aman untuk kebutuhan hingga Lebaran.
"Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun ritel modern, serta untuk kegiatan gerakan pangan murah, dan penyaluran bantuan pangan,” kata Attar di Bandung, Kamis.
Attar merinci stok sebanyak 69.000 ton tersebut terdiri dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 24.300 ton stok dalam proses bongkar muatan 5.600 ton, dan stok dalam perjalanan 39.100 ton.
Adapun, lanjut dia, selain dari stok yang tersedia tersebut Bulog Jabar juga akan mengoptimalkan pengadaan beras dari dalam negeri, pada masa panen nanti.
Untuk wilayah Jawa Barat, masa panen diperkirakan akan terjadi pada April hingga Mei nanti.
"Masa panen ini mundur karena kekeringan dampak El Nino. Tapi, dengan memasuki masa panen nanti, dipastikan stok kita akan terus bertambah," kata dia.
Selain itu, Attar mengatakan Bulog Jabar saat ini terus melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran melalui Program Bulog SIAGA (akSI Amankan harGA) sepanjang Ramadhan guna mengatasi kenaikan berbagai harga komoditas saat ini.
"Program Bulog SIAGA dilakukan di Kantor Bulog Wilayah Jawa Barat, dan akan terus dilakukan sampai menjelang Lebaran nanti," katanya.
Dia menambahkan pihaknya menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), beras premium dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat yang bertujuan untuk menstabilisasi harga saat Ramadhan.
Adapun berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah dijual pada Program Bulog SIAGA kali ini meliputi beras SPHP Rp53.000 per lima kilogram, minyak goreng premium Rp14.500 per liter, beras premium Rp74.000 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram dan tepung terigu Rp11.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024