Wisata petik timun suri langsung dari kebun yang dikembangkan para petani di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berhasil menarik minat warga daerah ini.

"Lokasi ini sangat cocok dijadikan sebagai salah satu rekomendasi tempat ngabuburit bersama teman dan keluarga," kata seorang pengunjung Annah (34), di Tambun Utara, Selasa.

Dia mengatakan sengaja mampir untuk membeli buah timun suri segar yang baru dipetik dari pohonnya sambil mengisi waktu menunggu berbuka puasa.

Menurut dia, wisata petik timun suri memiliki daya tarik tersendiri karena pengunjung bisa mendapatkan buah berkualitas dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

"Kalau beli langsung ke sini lebih fresh jadi kita bisa milih timun suri yang matang di pohon. Itu rasanya ada manis-manisnya ya dan harganya juga lebih murah," kata warga Kecamatan Tambelang itu.

Petani timun suri di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memanen hasil pertanian di atas lahan tidur, Selasa (12/3/2024). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Pengunjung kebun timun suri lain Heri (36) mengatakan, timun suri yang ditawarkan langsung oleh petani tersebut memiliki rasa yang lebih enak dan segar.

"Saya biasanya membeli dari penjual di pinggir jalan, kualitasnya sama baik, sama-sama pulen dagingnya. Tetapi ini lebih baik, lebih segar karena dipetik langsung dari pohonnya. Cocok buat ngabuburit puasa," katanya pula.

Heri mengaku timun suri yang dibeli langsung dari kebunnya ini kemudian akan diolah menjadi es buah dan sisanya dijadikan menu berbuka puasa nanti.

Seorang petani timun suri Soka Ali Sabana mengatakan, pengunjung cukup mengeluarkan uang sebesar Rp4.000 untuk membeli satu kilogram timun suri matang di pohon.

"Harganya Rp4.000 per kilogram. Jenis timun surinya pun beragam, ada yang berkulit hijau maupun kuning emas. Semua jenis harganya sama," katanya lagi.

Ali mengatakan selain dibeli masyarakat yang datang langsung ke kebun, timun suri hasil panennya juga diborong oleh pengepul asal luar daerah seperti Jakarta dan Bandung karena sudah dikenal memiliki keunggulan.

"Iya katanya kalau timun suri dari wilayah kita rasanya beda. Manis, pulen, dan lebih wangi," kata dia pula.



Berkah Ramadhan

Sejumlah petani timun suri di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memetik berkah bulan suci Ramadhan, mengingat hasil panen tahun ini relatif melimpah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah berkah Ramadhan, petani di sini pada sumringah hasil panen timun suri kali ini melimpah," kata seorang petani Namin Samsudin (34), di Tambun Utara, Selasa.


Dia mengatakan faktor curah hujan yang tidak begitu tinggi membuat hasil panen lebih baik dibandingkan musim panen tahun 2023. Timun suri yang dipanen pun memiliki kualitas tinggi.

Keceriaan petani semakin bertambah setelah harga jual timun suri mengalami peningkatan dari semula senilai Rp2.500 menjadi Rp4.000 per kilogram.

Harga timun suri diprediksi akan terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan permintaan pasar baik dari dalam maupun luar daerah. "Harganya juga bagus, sudah Rp4.000 saat panen pertama, pasti terus naik," ujarnya lagi.

Petani timun suri lainnya Soka Ali Sabana (47) mengaku peningkatan hasil panen pada musim tanam tahun ini mencapai 20 persen. "Kalau tahun kemarin dapat empat kuintal sekali panen, sekarang alhamdulillah bisa lima kuintal lebih," katanya pula.

Ia mengaku timun suri hasil panen para petani yang ada di wilayah Tambun Utara ini dibeli oleh pengepul yang berasal dari Jakarta dan Bandung. Timun suri asal Kabupaten Bekasi menjadi pilihan lantaran dinilai memiliki keunggulan dibandingkan dari daerah lain.

"Iya katanya kalau timun suri dari wilayah kami itu rasanya beda dan lebih wangi dibandingkan dari daerah-daerah lain. Makanya banyak pengepul yang beli dari sini," kata dia lagi.



 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024