Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat menjamin bahan pangan khususnya beras tersedia dalam jumlah banyak di pasar tradisional hingga ritel modern, sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat daerahnya selama Ramadhan 1445 Hijriah.
“Hasil tinjauan kami kemarin di pasar-pasar, ternyata ketersediaan beras sudah cukup lumayan banyak, jadi aman. Kemudian untuk telur, daging, minyak goreng, bawang, dan yang lainnya juga sudah siap,” kata Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat, di Kuningan, Senin.
Ia menjelaskan khusus beras, pedagang di sejumlah pasar sudah menjual komoditas ini dengan harga yang sesuai yakni di kisaran Rp14.000-Rp15.000 per kg untuk jenis medium serta Rp16.000 per kg jenis premium.
Menurut dia, selisih atau perbedaan harga beras yang terjadi saat ini tidak terlalu signifikan dan masih sesuai dengan daya beli masyarakat di Kuningan.
Iip pun menyebut bahwa harga beras di daerahnya dalam beberapa waktu ke depan bisa normal kembali, karena ribuan hektare sawah segera dipanen.
“Kami sudah lihat beberapa sawah di kami bulan ini sudah akan panen, bulan depan apalagi, jadi mungkin tidak akan terjadi perbedaan untuk ketersediaannya,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Kuningan terus menggencarkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan di 32 kecamatan serta pada akhir pekan. Dalam kegiatan ini tersedia 10-20 ton beras serta bahan pangan lainnya.
Iip menekankan tujuan dari program ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan stok bahan pokok, yang bisa dibeli masyarakat di Kuningan dengan harga lebih terjangkau.
“Diharapkan program ini dapat menjaga keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kuningan, selama bulan puasa,” ujarnya lagi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah menyampaikan dalam kegiatan GPM pada Minggu (10/3) kemarin, beras yang disiapkan sebanyak 20 ton habis terjual dalam waktu dua jam.
Wahyu menuturkan bahan pangan lainnya, seperti terigu, minyak goreng, hingga gula pasir pun ludes dibeli warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Untuk komoditas berupa sayuran dan olahan pangannya pun selalu digemari warga dan terjual habis,” kata dia.
Ia menambahkan program GPM ini dilaksanakan untuk mendekatkan akses pangan terjangkau bagi warga. Sedangkan masyarakat yang tidak sempat ikut program ini, bisa membeli kebutuhan pokok di pasar karena jumlahnya sangat tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024