Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin memastikan beras, yang disediakan dalam program pasar murah selalu dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET), sehingga meringankan masyarakat untuk membelinya.
"Contohnya, di Majalengka, ada pasar murah, yang menjual beras Rp10.400 per kg, sedangkan HET itu Rp10.800 per kg. Ini khusus di pasar murah," kata Bey saat melakukan kunjungan kerja di Majalengka, Jabar, Jumat.
Ia mengatakan sejumlah kabupaten/kota di Jabar sudah melaksanakan program ini, maupun kegiatan serupa seperti gerakan pangan murah (GPM) yang menjual beras dengan harga terjangkau.
Melalui program-program itu, kata Bey, pemerintah berupaya menjaga harga beras tetap stabil dan meningkatkan suplai komoditas ini agar terdistribusi secara masif kepada masyarakat.
"Ini tentunya sangat membantu masyarakat. Tidak hanya beras, cabai, daging, telur dan gula harganya sangat baik dan ini membantu menekan inflasi," ujarnya.
Bey pun mengajak warga, khususnya di Majalengka untuk membeli beras murah sesuai kebutuhan supaya penyalurannya bisa merata.
Di sisi lain, lanjutnya, warga pun tidak perlu khawatir karena stok beras untuk wilayah Majalengka yang ada di gudang Bulog setempat masih tersedia 3.000 ton serta dipastikan mencukupi kebutuhan pangan dalam beberapa bulan ke depan.
"Memang untuk beras tidak perlu panik dan jangan beli berlebihan karena di stok Bulog banyak. Beli secukupnya. Ini juga nanti akan masuk ke ritel, walaupun ada proses administrasi di ritelnya," ujarnya.
Bey menambahkan kenaikan harga beras beberapa waktu lalu disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya karena dampak dari adanya fenomena El Nino.
Ia menekankan pemerintah terus berusaha menjaga suplai di pasaran tetap ada, agar harga beras kembali stabil sesuai daya beli masyarakat.
"Sekali lagi stok di Bulog itu aman baik provinsi maupun tingkat kabupaten. Paling penting kita upayakan agar masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga sewajarnya," ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggencarkan program pasar murah yang menjual beras medium jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga Rp10.400 per kg atau Rp52.000 dalam ukuran lima kg.
Dalam program tersebut, Pemkab Majalengka menggandeng Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon untuk menyediakan 10 ton beras SPHP dalam setiap kegiatan pasar murah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur Jabar pastikan harga beras di pasar murah di bawah HET
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Contohnya, di Majalengka, ada pasar murah, yang menjual beras Rp10.400 per kg, sedangkan HET itu Rp10.800 per kg. Ini khusus di pasar murah," kata Bey saat melakukan kunjungan kerja di Majalengka, Jabar, Jumat.
Ia mengatakan sejumlah kabupaten/kota di Jabar sudah melaksanakan program ini, maupun kegiatan serupa seperti gerakan pangan murah (GPM) yang menjual beras dengan harga terjangkau.
Melalui program-program itu, kata Bey, pemerintah berupaya menjaga harga beras tetap stabil dan meningkatkan suplai komoditas ini agar terdistribusi secara masif kepada masyarakat.
"Ini tentunya sangat membantu masyarakat. Tidak hanya beras, cabai, daging, telur dan gula harganya sangat baik dan ini membantu menekan inflasi," ujarnya.
Bey pun mengajak warga, khususnya di Majalengka untuk membeli beras murah sesuai kebutuhan supaya penyalurannya bisa merata.
Di sisi lain, lanjutnya, warga pun tidak perlu khawatir karena stok beras untuk wilayah Majalengka yang ada di gudang Bulog setempat masih tersedia 3.000 ton serta dipastikan mencukupi kebutuhan pangan dalam beberapa bulan ke depan.
"Memang untuk beras tidak perlu panik dan jangan beli berlebihan karena di stok Bulog banyak. Beli secukupnya. Ini juga nanti akan masuk ke ritel, walaupun ada proses administrasi di ritelnya," ujarnya.
Bey menambahkan kenaikan harga beras beberapa waktu lalu disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya karena dampak dari adanya fenomena El Nino.
Ia menekankan pemerintah terus berusaha menjaga suplai di pasaran tetap ada, agar harga beras kembali stabil sesuai daya beli masyarakat.
"Sekali lagi stok di Bulog itu aman baik provinsi maupun tingkat kabupaten. Paling penting kita upayakan agar masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga sewajarnya," ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggencarkan program pasar murah yang menjual beras medium jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga Rp10.400 per kg atau Rp52.000 dalam ukuran lima kg.
Dalam program tersebut, Pemkab Majalengka menggandeng Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon untuk menyediakan 10 ton beras SPHP dalam setiap kegiatan pasar murah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur Jabar pastikan harga beras di pasar murah di bawah HET
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024