Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono memastikan stok pasokan beras di 34 pasar tradisional yang tersebar di Kota Kembang aman, sehingga masyarakat diimbau agar tidak panik dan khawatir.
“Kami sudah cek di sekitar 34 pasar tradisional, itu stoknya aman. Tersedia paling tidak lebih dari satu ton beras. Jadi, tidak perlu khawatir," kata Bambang di Bandung, Selasa.
Menurut Bambang, stok beras di Kota Bandung dalam kondisi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Adapun terkait fenomena kelangkaan beras saat ini, kata Bambang, salah satunya disebabkan karena mundurnya masa panen.
“Fenomena El Nino memang tidak bisa dihindari. Dampaknya masa panen jadi mundur. Tapi perlu kami sampaikan stok beras di Kota Bandung aman,” kata dia.
Meski begitu, ia memastikan, pihaknya terus berupaya menghadirkan beras medium dengan harga terjangkau bagi masyarakat melalui operasi pasar beras serta menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai toko-toko ritel modern.
“Antara lain berkoordinasi dengan Bulog Cabang Bandung, lalu menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan beras baik di pasar atau lewat kegiatan pasar murah, serta mendorong beras medium untuk bisa masuk ke toko ritel,” kata Bambang.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menyampaikan pihaknya tengah menggelar operasi pasar beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di 30 kecamatan.
“Ini merupakan upaya kita mengendalikan inflasi dan kita melihat kondisi di lapagan, kita melihat kebutuhan masyarakat. Kita membantu agar masyarakat terlayani, salah satunya soal kebutuhan beras,” kata Ronny.
Ronny menyebut kegiatan operasi pasar beras medium SPHP akan digelar bergiliran di setiap tiga kecamatan mulai 19 Februari hingga 1 Maret 2024 dan setiap titiknya tersedia 10 ton beras, guna menstabilisasi harga beras yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Harga yang dijual pada operasi beras medium sebesar Rp10.600 per kilogram atau Rp53.000 per sak. Syaratnya, satu warga maksimal bisa membeli dua sak beras dengan mencantumkan KTP warga kecamatan setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024