Antarajawabarat.com,28/4 - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa memprediksi penerimaan pendapatan asli draerah (PAD) dari setoran pajak rokok tahun 2014 diprediksi mencapai Rp1,57 miliar dan untuk triwulan pertama tahun ini setoran pajak rokok mencapai Rp400 miliar.
"Pajak rokok untuk triwulan satu. Pajak rokok targetnya kemungkinan sekitar Rp1,57 triliun, tinggal dibagi empat saja. Jadi sekitar Rp400 miliar (triwulan pertama)," kata Iwa Karniwa, di Kota Bandung, Senin.
Pajak Rokok Daerah sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2009 sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2014, namun hingga saat ini pajak tersebut belum diterima oleh Dispenda Jawa Barat.
"Untuk penerimaan pajak rokok, yang triwiluan pertama belum menerima. Diperkirakan baru bisa masuk transfer minggu kedua bulan Mei 2014 ini," kata Iwa.
Menurut Iwa, kalau pajak rokok tersebut diterima oleh pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan kabupaten/kota khususnya dengan dinas pendatapan daerahnya (Dispenda).
Ia mengatakan, Pemprov Jawa Barat berhasil mengumpulkan Rp4,68 triliun atau sekitar 23,51 persen dari target pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun anggaran 2014 ini.
"Jadi jumlah tersebut terealisasi pada hitungan triwulan pertama, tepatnya pada Januari hingga Maret 2014," katanya.
Target PAD pada 2014 ini, kata Iwa, ialah sebesar Rp19,907 triliun, dengan rincian pendapatan pajak daerah, retrubusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dana perimbangan serta lain-lain pendapatan sah.
"Kalau untuk pajak daerah targetnya Rp12,215 triliun, hingga triwulan pertama ini baru teralisasi Rp2.987 triliun atau 24,46 persen. Lalu untuk retribusi daerah Rp57,667 miliar, baru teralisasi 10,649 miliar," ujarnya.
Pihaknya mengatakan, untuk hasil pengelolaan kekauaan daerah yang dipisahkan ditargetkan 2014 ini mendapatkan 273,408 miliar.
"Sementara itu yang terealisasi hanya Rp4,07 miliar atau sekitar 1,49 persen. Jadi total target PAD untuk ketiga jenis pendapatan tersebut yakni Rp13,037 triliun," kata Iwa.
Pemprov Jabar sendiri, lanjut dia, menargetkan jenis pendapatan dari dana perimbangan dan lalin-lain pendapatan yang sah.
"Untuk dana perimbangan ditargetkan meraup PAD sebanyak Rp2,820 trilun. Dana tersebut baru terserap Rp562,562 triliun atau 19,95 persen," katanya.
Sementara itu, untuk lain-lain pendapatan yang sah lainnya ditargetkan Rp4.050 triliun dengan realisasi Rp999,862 miliar atau 24,69 persen.
"Sehingga total jenis PAD dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah ialah Rp6.870 triliun. Sementara yang terealisasi Rp1.562 triliun atau 22,74," kata dia.
Sehingga, kata Iwa, total keseluruhan target PAD yakni Rp19.907 triliun dengan realisasi Rp4.681 triliun dan target PAD tahun ini tentunnya lebih besar dibandingkan dengan 2013 lalu.
"Kalau berdasarkan data, target pendapatan keseluruhan pada 2013 yakni Rp17,38 triliun. Kemudian dari sisi target kita ada pengingkatan cukup signifikan. Contoh untuk target PAD yang semula Rp10,51 triliun. Target di 2014 itu Rp13 triliun triliun. Jadi ada kenaikan hampir Rp2,5 triliun," kata Iwa.***2***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Pajak rokok untuk triwulan satu. Pajak rokok targetnya kemungkinan sekitar Rp1,57 triliun, tinggal dibagi empat saja. Jadi sekitar Rp400 miliar (triwulan pertama)," kata Iwa Karniwa, di Kota Bandung, Senin.
Pajak Rokok Daerah sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2009 sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2014, namun hingga saat ini pajak tersebut belum diterima oleh Dispenda Jawa Barat.
"Untuk penerimaan pajak rokok, yang triwiluan pertama belum menerima. Diperkirakan baru bisa masuk transfer minggu kedua bulan Mei 2014 ini," kata Iwa.
Menurut Iwa, kalau pajak rokok tersebut diterima oleh pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan kabupaten/kota khususnya dengan dinas pendatapan daerahnya (Dispenda).
Ia mengatakan, Pemprov Jawa Barat berhasil mengumpulkan Rp4,68 triliun atau sekitar 23,51 persen dari target pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun anggaran 2014 ini.
"Jadi jumlah tersebut terealisasi pada hitungan triwulan pertama, tepatnya pada Januari hingga Maret 2014," katanya.
Target PAD pada 2014 ini, kata Iwa, ialah sebesar Rp19,907 triliun, dengan rincian pendapatan pajak daerah, retrubusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dana perimbangan serta lain-lain pendapatan sah.
"Kalau untuk pajak daerah targetnya Rp12,215 triliun, hingga triwulan pertama ini baru teralisasi Rp2.987 triliun atau 24,46 persen. Lalu untuk retribusi daerah Rp57,667 miliar, baru teralisasi 10,649 miliar," ujarnya.
Pihaknya mengatakan, untuk hasil pengelolaan kekauaan daerah yang dipisahkan ditargetkan 2014 ini mendapatkan 273,408 miliar.
"Sementara itu yang terealisasi hanya Rp4,07 miliar atau sekitar 1,49 persen. Jadi total target PAD untuk ketiga jenis pendapatan tersebut yakni Rp13,037 triliun," kata Iwa.
Pemprov Jabar sendiri, lanjut dia, menargetkan jenis pendapatan dari dana perimbangan dan lalin-lain pendapatan yang sah.
"Untuk dana perimbangan ditargetkan meraup PAD sebanyak Rp2,820 trilun. Dana tersebut baru terserap Rp562,562 triliun atau 19,95 persen," katanya.
Sementara itu, untuk lain-lain pendapatan yang sah lainnya ditargetkan Rp4.050 triliun dengan realisasi Rp999,862 miliar atau 24,69 persen.
"Sehingga total jenis PAD dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah ialah Rp6.870 triliun. Sementara yang terealisasi Rp1.562 triliun atau 22,74," kata dia.
Sehingga, kata Iwa, total keseluruhan target PAD yakni Rp19.907 triliun dengan realisasi Rp4.681 triliun dan target PAD tahun ini tentunnya lebih besar dibandingkan dengan 2013 lalu.
"Kalau berdasarkan data, target pendapatan keseluruhan pada 2013 yakni Rp17,38 triliun. Kemudian dari sisi target kita ada pengingkatan cukup signifikan. Contoh untuk target PAD yang semula Rp10,51 triliun. Target di 2014 itu Rp13 triliun triliun. Jadi ada kenaikan hampir Rp2,5 triliun," kata Iwa.***2***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014