Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan kegiatan sosialisasi tentang Pemilu 2024 dengan menyasar kelompok pemilih di pondok pesantren dan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

"Hampir tiap hari seluruh badan adhoc di tingkat kecamatan dan desa melakukan sosialisasi ke sekolah, pesantren, tempat pengajian," kata Ketua KPU Kabupaten Garut Junaidin Basri di Garut, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan sosialisasi dengan menyasar seluruh kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren dan sekolah tersebut agar target partisipasi pemilih di Garut pada pemilu bisa tercapai 80 persen.

Angka target partisipasi Pemilu 2024 itu, kata dia, lebih besar dibandingkan capaian target partisipasi pemilih pada pemilu sebelumnya tahun 2019 sebesar 78,20 persen, dan tahun 2014 sebesar 73,91 persen.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sosialisasi KPU Kabupaten Garut Nuni Nurbayani mengatakan pihaknya memiliki program sosialisasi pemilu yakni KPU Goes to Pesantren, KPU Goes to School, dan KPU Goes to Campus.

Ia menyampaikan pihaknya sudah menjalankan program tersebut seperti dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Huda di Kecamatan Cisurupan, kemudian diagendakan pondok pesantren lainnya seperti Darul Arqom.

Selain itu, kata dia, KPU Garut juga melaksanakan kegiatan sosialisasi kalangan pelajar sudah sebanyak 30 sekolah, di antaranya kegiatan hari ini di SMA Negeri 11 Garut, kemudian masih diagendakan lagi untuk mendatangi sekolah lain termasuk kampus.

"Output yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya partisipasi pemilih muda pada Pemilu 2024, baik secara kuantitas maupun kualitas," kata Nuni.
Ia menjelaskan kegiatan sosialisasi itu berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal KPU Nomor 12 Tahun 2023 bahwa pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat, salah satunya partisipasi pemilih muda dengan rentang usia 17-40 tahun.

Kegiatan sosialisasi pemilu dengan sasaran pemilih muda itu, Menurut dia, akan terus dilaksanakan secara masif dengan melibatkan tim panitia pemilihan kecamatan (PPK) setiap kecamatan dan panitia pemungutan suara (PPS) setiap desa/kelurahan yang ada di Garut selama satu bulan terakhir.

"Kami berharap pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya maka kami juga mendorong agar para pemilih pemula yang baru saja menginjak usia 17 tahun untuk segera memiliki KTP elektronik," katanya.



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023