Keluarga siswi salah satu sekolah menengah pertama di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban perundungan sesama pelajar daerah itu meminta keadilan polisi dengan hukuman kepada pelaku sesuai perbuatan.

Orang tua salah seorang korban perundungan Mpud (40) mengatakan kondisi anaknya saat ini masih mengalami trauma hingga belum bisa mengikuti proses pembelajaran di sekolah setelah mengalami kekerasan fisik.

"Atas kejadian yang menimpa anak saya setelah menjadi korban perundungan, saat ini dia masih mengalami trauma, belum berani masuk sekolah, masih trauma," kata Mpud di Cikarang, Rabu.

Dirinya mengaku terus memantau proses hukum yang sedang berjalan usai membuat laporan ke pihak kepolisian sambil berharap agar pelaku perundungan dihukum berat sesuai dengan perbuatan serta peraturan yang berlaku.

"Iya semoga para pelaku ditindak dan diproses tegas. Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut di kepolisian. Semoga dengan tindakan tegas aparat, kejadian ini menimbulkan efek jera sehingga tidak ada lagi kejadian serupa ke depan," ucapnya.

Aksi perundungan yang dilakukan oleh sekelompok siswi terhadap korban berinisial K dan N di wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi sempat viral di jagat media maya.

Kejadian itu berawal saat korban menegur pelaku yang berkendara motor secara ugal-ugalan. Dalam video amatir yang tersebar di media sosial mempertontonkan aksi perundungan terhadap dua siswi tersebut di sebuah lapangan terbuka.

Dalam video tersebut, pelaku yang merupakan siswi SMP dari sekolah yang berbeda membabi-buta melakukan aksi pemukulan terhadap kedua korban berinisial. Aksi perundungan berakhir setelah salah satu siswa melerai aksi tidak terpuji tersebut.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023