Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyebut bahwa sejauh ini sudah 5,9 juta pemilik usaha atau merchant yang telah menggunakan kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada ruang usahanya.
"Berdasarkan data yang masuk per 18 Agustus 2023, merchant yang menggunakan QRIS sudah sebanyak 5.992.382 atau 21,39 persen dari jumlah nasional yang sebanyak 28.016.635 merchant. Dan Jabar tertinggi secara nasional," kata Deputi Kepala Perwakilan Bl Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono di Bandung, Kamis.
Jumlah tersebut, kata Bambang, setara dengan 90 persen jumlah merchant yang ada di Jawa Barat, sehingga turut mendongkrak transaksi jual beli barang dan jasa dengan QRIS.
Sampai Juli 2023, ujar Bambang, volume transaksi dengan menggunakan QRIS di Jawa Barat tercatat 216,3 juta transaksi atau 115,63 dari target sebanyak 187,1 juta transaksi.
Jumlah transaksi dengan menggunakan QRIS di Jabar ini, lanjut dia, menyumbang sebanyak 20,39 persen dari realisasi nasional sebanyak 1,061 miliar transaksi.
Dengan jumlah transaksi sebanyak itu, BI Jawa Barat mencatat hingga Juli 2023, tercatat nominal transaksi sebesar Rp20,89 triliun di Jawa Barat, atau setara 18,79 persen dari nominal transaksi nasional yang tercatat sudah Rp111,16 triliun.
"Penggunaan QRIS cenderung meningkat ini, didorong juga oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan transaksi digital yang semakin meningkat khususnya di kota-kota itu sudah enggak mau pakai tunai jarang di dompet kita ada uang, bahkan ATM juga jarang, sekarang pakai HP," ucapnya.
Dengan jumlah merchant yang telah memiliki fasilitas transaksi menggunakan QRIS ini di Jawa Barat sudah sekitar 90 persen, BI Jawa Barat melakukan upaya untuk terus meningkatkan jumlah merchant yang menggunakan fasilitas QRIS, mulai dari kerja sama bersama perbankan dan penyedia jasa pembayaran, memberikan edukasi dan literasi pada seluruh masyarakat dalam setiap acara baik yang digelar oleh pemerintah daerah atau DPRD.
"Semua UMKM itu kita kasih pelatihan kasih sosialisasi. Kita bekerja sama dengan semua pihak, sama pemerintah daerah, sama DPRD yang mempunyai konstituen, kita ajak ngomong, kemudian UMKM binaan mereka itu langsung kita edukasi pakai QRIS," ucapnya.
Untuk merchant yang ingin memiliki fasilitas pembayaran dengan QRIS, kata Bambang, cukup mudah, yakni cukup hanya dengan mengajukan KTP dan mengisi data permohonan untuk langsung diproses dan diberikan kode batang QRIS.
Meski demikian, Bambang menyebutkan bahwa BI Jawa Barat saat ini tidak menjadikan merchant sebagai target dalam program QRIS, tetapi pengguna baru.
"Sekarang merchant enggak dijadikan target, tapi pengguna baru QRIS-nya yang lebih penting. Untuk di Jabar sendiri target pengguna baru tahun 2023 ini sebesar 3,2 juta," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Berdasarkan data yang masuk per 18 Agustus 2023, merchant yang menggunakan QRIS sudah sebanyak 5.992.382 atau 21,39 persen dari jumlah nasional yang sebanyak 28.016.635 merchant. Dan Jabar tertinggi secara nasional," kata Deputi Kepala Perwakilan Bl Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono di Bandung, Kamis.
Jumlah tersebut, kata Bambang, setara dengan 90 persen jumlah merchant yang ada di Jawa Barat, sehingga turut mendongkrak transaksi jual beli barang dan jasa dengan QRIS.
Sampai Juli 2023, ujar Bambang, volume transaksi dengan menggunakan QRIS di Jawa Barat tercatat 216,3 juta transaksi atau 115,63 dari target sebanyak 187,1 juta transaksi.
Jumlah transaksi dengan menggunakan QRIS di Jabar ini, lanjut dia, menyumbang sebanyak 20,39 persen dari realisasi nasional sebanyak 1,061 miliar transaksi.
Dengan jumlah transaksi sebanyak itu, BI Jawa Barat mencatat hingga Juli 2023, tercatat nominal transaksi sebesar Rp20,89 triliun di Jawa Barat, atau setara 18,79 persen dari nominal transaksi nasional yang tercatat sudah Rp111,16 triliun.
"Penggunaan QRIS cenderung meningkat ini, didorong juga oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan transaksi digital yang semakin meningkat khususnya di kota-kota itu sudah enggak mau pakai tunai jarang di dompet kita ada uang, bahkan ATM juga jarang, sekarang pakai HP," ucapnya.
Dengan jumlah merchant yang telah memiliki fasilitas transaksi menggunakan QRIS ini di Jawa Barat sudah sekitar 90 persen, BI Jawa Barat melakukan upaya untuk terus meningkatkan jumlah merchant yang menggunakan fasilitas QRIS, mulai dari kerja sama bersama perbankan dan penyedia jasa pembayaran, memberikan edukasi dan literasi pada seluruh masyarakat dalam setiap acara baik yang digelar oleh pemerintah daerah atau DPRD.
"Semua UMKM itu kita kasih pelatihan kasih sosialisasi. Kita bekerja sama dengan semua pihak, sama pemerintah daerah, sama DPRD yang mempunyai konstituen, kita ajak ngomong, kemudian UMKM binaan mereka itu langsung kita edukasi pakai QRIS," ucapnya.
Untuk merchant yang ingin memiliki fasilitas pembayaran dengan QRIS, kata Bambang, cukup mudah, yakni cukup hanya dengan mengajukan KTP dan mengisi data permohonan untuk langsung diproses dan diberikan kode batang QRIS.
Meski demikian, Bambang menyebutkan bahwa BI Jawa Barat saat ini tidak menjadikan merchant sebagai target dalam program QRIS, tetapi pengguna baru.
"Sekarang merchant enggak dijadikan target, tapi pengguna baru QRIS-nya yang lebih penting. Untuk di Jabar sendiri target pengguna baru tahun 2023 ini sebesar 3,2 juta," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023