Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan proses pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka lebih cepat untuk dimulai.

Langkah ini diambil oleh Pemprov Jabar seiring dengan situasi darurat sampah yang tengah terjadi di kawasan Bandung Raya, imbas musibah kebakaran TPA Sarimukti yang belum padam.

"Legok Nangka, pada Sabtu (pekan lalu) saya meninjau. Sekarang masih dalam proses KPBU, perizinan. target Ground Breaking itu di November 2024, tapi kami itu ingin dimajukan, dan ini masih terus dibahas," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa saat ini prosesnya tengah memasuki tahap perizinan usai konsorsium PT Sumitomo ditetapkan sebagai pemenang lelang dan menjadikan proyek tersebut dilakukan dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dengan target pembangunan dimulai lebih cepat, ia mengaku bahwa pihaknya terus melakukan pembicaraan secara intensif bersama pemenang lelang supaya TPPAS Regional Legok Nangka.

"Ini masih terus dibahas dengan tim. Tim dari Pemprov dengan konsorsium. Rapat seminggu dua kali, supaya pembangunannya bisa dimajukan enam bulan," katanya.

Dengan hadirnya TPPAS Regional Legok Nangka, kata dia, Pemprov Jawa Barat mengharapkan pengelolaan sampah akan lebih baik dibandingkan saat ini, di mana sampah dari Bandung Raya dikirim ke TPA Sarimukti.

TPPAS Regional Legok Nangka nantinya diproyeksikan menjadi lokasi pengelolaan akhir sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, demikian Bey Triadi Machmudin.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023