Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan patroli guna mendeteksi dini kebakaran hutan di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, agar tidak memberikan dampak luas dan kerugian yang lebih besar.

"Sekarang ini pencegahannya dengan cara pantauan dan patroli deteksi dini oleh anggota, patroli kawasan hutan sambil memantau api," kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V BKSDA Garut Dodi Arisandi saat dihubungi di Garut, Senin.

Baca juga: Polisi sebut kebakaran hutan Gunung Guntur akbat ulah kelompok remaja pendaki

Ia menuturkan kawasan hutan Gunung Guntur di Kabupaten Garut sudah beberapa kali terjadi kebakaran, dan terakhir kejadian yang cukup besar pada Kamis (7/9). Namun berhasil diatasi sehingga kebakaran tidak terus meluas.

Patroli mendeteksi dini kebakaran itu, kata dia, melibatkan 3-5 orang yang menyusuri sejumlah kawasan hutan dengan dilengkapi peralatan pemadaman api, yakni alat semprot air, pompa, maupun gepyok peralatan tradisional, dan alat pemadam lainnya.

Terkait jalur pendakian di Gunung Guntur, kata dia, masih tetap dibuka dengan imbauan harus selalu hati-hati saat menyalakan api dan segera turun apabila terjadi kebakaran hutan. "Untuk sementara ini jalur pendakian masih dibuka sambil melihat situasi ke depan."

Selain melakukan patroli, jajarannya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membersihkan lahan kebunnya dengan cara dibakar, maupun tidak melakukan kegiatan membakar di sekitar kawasan hutan.
Selain dari jajaran BKSDA dan pihak kepolisian juga melakukan patroli dan mensosialisasikan terkait bahaya bencana kebakaran di lingkungan masyarakat maupun kawasan hutan.

Kepala Kepolisian Sektor Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian Amus mengatakan upaya yang dilakukan kepolisian merupakan langkah antisipasi apalagi saat musim kemarau yang seringkali rawan terjadi kebakaran.

Baca juga: BPBD Garut evakuasi sukarelawan korban kebakaran hutan di Gunung Guntur

Ia menyampaikan potensi yang sering memicu kebakaran diantaranya membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah. Jika terpaksa harus membakar sampah maka harus ditunggu dan dipastikan tidak menjalar ke mana-mana, katanya.

"Tentu di musim kemarau ini kita harus antisipasi segala hal yang menyebabkan kebakaran, seperti membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah harus pada tempatnya, dan harus ditunggu supaya tidak menjalar ke mana-mana," katanya.








 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023