Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, melibatkan Perun Bulog untuk mengatasi kenaikan harga beras melalui operasi pasar murah (OPM) yang menjual harga beras lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
"Kami akan mengadakan operasi pasar murah, ada operasi pasar, kami beli ke Bulog," kata Bupati Garut Rudy Gunawan seusai kegiatan Sosialisasi Dashboard Pengentasan Kemiskinan Ekstrem melalui Model Keuangan Inklusif di Pendopo Garut, Kamis.
Baca juga: Pemkab Garut kucurkan Rp2 miliar untuk atasi dampak kekeringan
Bupati dalam acara tersebut mengecek langsung ketersediaan dan harga beras di Stan Bulog di lingkungan Pendopo Garut dan meminta langsung kepada Bulog untuk siap menggelar OPM khusus beras.
Terkait tempat pelaksanaan OPM itu, kata dia, akan dibahas oleh Sekretaris Daerah Nurdin Yana dan dinas terkait sehingga pasar murah tersebut dapat dirasakan langsung untuk meringankan ekonomi masyarakat.
Pada OPM itu, kata dia, besaran subsidi untuk beras Rp3 ribuan atau mensubsidi dari harga beras di Bulog sebesar Rp11 ribu yang nanti bisa dijual ke masyarakat menjadi Rp8 ribuan.
"Subsidinya bisa sekitar Rp3 ribu, dari Rp11 ribu menjadi Rp8 ribu, jadi itu sisanya disubsidi," katanya.
Ia menyampaikan anggaran untuk OPM bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2023 sebesar Rp1 miliar, kemudian disiapkan juga dana hadiah dari Kementerian Keuangan sebesar Rp2 miliar.
"Anggaran untuk pasar murah dari BTT Rp1 miliar, Rp2 miliar nanti yang dari Kemenkeu," kata Rudy.
Baca juga: Garut prioritaskan pendistribusian air selama tanggap darurat
Wakil Pemimpin Perum Bulog Ciamis Teguh Ridho Zaman menyatakan, pihaknya memiliki stok beras sebanyak 17 ribu ton untuk memasok wilayah Priangan Timur meliputi Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
Khusus di Gudang Bulog Garut, kata dia, tercatat stok beras sebanyak 2.900 ton yang dipastikan aman untuk masyarakat Garut.
"Stok aman untuk operasi pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kami akan mengadakan operasi pasar murah, ada operasi pasar, kami beli ke Bulog," kata Bupati Garut Rudy Gunawan seusai kegiatan Sosialisasi Dashboard Pengentasan Kemiskinan Ekstrem melalui Model Keuangan Inklusif di Pendopo Garut, Kamis.
Baca juga: Pemkab Garut kucurkan Rp2 miliar untuk atasi dampak kekeringan
Bupati dalam acara tersebut mengecek langsung ketersediaan dan harga beras di Stan Bulog di lingkungan Pendopo Garut dan meminta langsung kepada Bulog untuk siap menggelar OPM khusus beras.
Terkait tempat pelaksanaan OPM itu, kata dia, akan dibahas oleh Sekretaris Daerah Nurdin Yana dan dinas terkait sehingga pasar murah tersebut dapat dirasakan langsung untuk meringankan ekonomi masyarakat.
Pada OPM itu, kata dia, besaran subsidi untuk beras Rp3 ribuan atau mensubsidi dari harga beras di Bulog sebesar Rp11 ribu yang nanti bisa dijual ke masyarakat menjadi Rp8 ribuan.
"Subsidinya bisa sekitar Rp3 ribu, dari Rp11 ribu menjadi Rp8 ribu, jadi itu sisanya disubsidi," katanya.
Ia menyampaikan anggaran untuk OPM bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2023 sebesar Rp1 miliar, kemudian disiapkan juga dana hadiah dari Kementerian Keuangan sebesar Rp2 miliar.
"Anggaran untuk pasar murah dari BTT Rp1 miliar, Rp2 miliar nanti yang dari Kemenkeu," kata Rudy.
Baca juga: Garut prioritaskan pendistribusian air selama tanggap darurat
Wakil Pemimpin Perum Bulog Ciamis Teguh Ridho Zaman menyatakan, pihaknya memiliki stok beras sebanyak 17 ribu ton untuk memasok wilayah Priangan Timur meliputi Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
Khusus di Gudang Bulog Garut, kata dia, tercatat stok beras sebanyak 2.900 ton yang dipastikan aman untuk masyarakat Garut.
"Stok aman untuk operasi pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023