Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memprioritaskan pendistribusian air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau selama ditetapkan Status Tanggap Darurat sampai 10 September 2023.

"Kecamatan yang masuk ditanggap darurat kita fokus kepada kekurangan air bersih untuk kebutuhan warga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Rabu.

Ia menuturkan Pemkab Garut sudah menetapkan Status Tanggap Darurat bencana kekeringan selama sepekan sampai 10 September 2023, dan dapat diperpanjang kembali untuk penetapan status tersebut.

Selama Tanggap Darurat, kata dia, jajarannya dan sejumlah instansi terkait turut memberikan perhatian khusus untuk menanggulangi bencana kekeringan yang menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kita tetap berusaha untuk mengirimkan sehingga masyarakat jangan panik," katanya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut sudah mengidentifikasi daerah mana saja yang sudah dilanda kekeringan, dari 42 kecamatan ada 19 kecamatan Status Siaga Bencana Kekeringan, dan 10 kecamatan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan.

Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat itu, kata dia, dengan rutin mengirimkan air bersih menggunakan truk tangki air yang langsung didistribusikan di tengah pemukiman masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, jajarannya membangun infrastruktur penyediaan air bersih kerja sama dengan TNI dan Polri untuk mencari sumber air dan menyalurkannya ke masyarakat, serta menyediakan tempat penampungan air.

"Kerja sama dengan TNI dan Polri, sehingga kita bisa melakukan pipanisasi ke semua rumah secara langsung," katanya.

Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Garut, Bambang Hafidz menambahkan, hasil rapat koordinasi bahwa pemerintah daerah sudah siap melakukan langkah antisipasi dan menanggulangi daerah yang terdampak bencana kekeringan.

Sejauh ini, kata dia, penanggulangan bencana kekeringan, khususnya pendistribusian air bersih bagi masyarakat sudah berjalan sesuai dengan rencana.

"Hasil evaluasi tersebut sampai dengan saat ini alhamdulillah bahwa penanganan dampak kekeringan ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan rencana kita," katanya.


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023