Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar program lanjutan imunisasi tetes Rotavirus (RV) secara nasional di tahun ini dengan menyasar anak usia 2 bulan di Sulawesi Selatan untuk mencegah kejadian diare berat.
"Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei 2023," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pemberian imunisasi RV akan dilaksanakan secara nasional pada 15 Agustus 2023 melalui agenda peluncuran di Sulawesi Selatan sebagai rangkaian Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-78.
Imunisasi RV diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml atau setara lima kali tetes per dosis. Diberikan sebanyak tiga dosis dengan interval empat pekan antardosis.
“lmunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari," katanya.
Pelayanan imunisasi RV dapat diperoleh di Posyandu serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang melayani imunisasi rutin, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, serta pos pelayanan imunisasi lainnya.
Syahril mengatakan, kegiatan kali ini merupakan agenda lanjutan dari program serupa yang sebelumnya bergulir sepanjang 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan jumlah sasaran 196.876 bayi.
“Ada dua pertimbangan pada saat itu, yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan imunisasi RV relatif aman dan efektif bagi penerima manfaat.
"Secara umum vaksin tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," katanya.
Reaksi umum yang mungkin terjadi berupa demam, muntah, diare, dan anak menjadi rewel, sebagai bagian dari respons imun terhadap vaksin RV.
Apabila pemberian imunisasi RV terlewat dari jadwal yang seharusnya, kata Maxi, dapat dilengkapi paling lambat sebelum usia 6 bulan.
Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) sekitar 45 persen kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan Rotavirus.
Di Bogor
Sementara itu Dinas Kesehatan Bogor, Jawa Barat menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang yang di antaranya penyebab kekerdilan atau biasa disebut stunting.
"Tersedia vaksin yang aman dan efektif, serta meningkatkan kualitas hidup anak bangsa, maka perlu dilakukan pemberian imunisasi RV sebagai upaya komprehensif pencegahan diare pada bayi di Indonesia," kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Sabtu.
Retno mengumumkan bahwa pelaksanaan pemberian imunisasi rotavirus dengan sasaran bayi akan dimulai tanggal 15 Agustus 2023. Sasaran imunisasi rotavirus di Kota Bogor sejumlah 17.769 bayi dengan target capaiannya 100 persen.
Di Kota Bogor kasus diare tahun 2022 sebanyak 685 atau 6,4 persen kasus.
Diare juga dapat menimbulkan masalah stunting pada anak karena zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang.
Retno menyampaikan, pemberian vaksin rotavirus sebanyak tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi usia 2 bulan terhitung bayi lahir mulai 16 Mei 2023 dosis kedua usia 3 bulan dan dosis ketiga usia 3 bulan.
Imunisasi ini dilakukan di 981 posyandu yang ada di Kota Bogor dan bisa didapatkan di 25 puskesmas di Kota Bogor.
Dia menerangkan, keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin menunjukkan tidak terdapat masalah keamanan yang serius.
Imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan pada anak, karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Imunisasi Nasional Rotavirus digelar 15 Agustus 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei 2023," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pemberian imunisasi RV akan dilaksanakan secara nasional pada 15 Agustus 2023 melalui agenda peluncuran di Sulawesi Selatan sebagai rangkaian Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-78.
Imunisasi RV diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml atau setara lima kali tetes per dosis. Diberikan sebanyak tiga dosis dengan interval empat pekan antardosis.
“lmunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari," katanya.
Pelayanan imunisasi RV dapat diperoleh di Posyandu serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang melayani imunisasi rutin, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, serta pos pelayanan imunisasi lainnya.
Syahril mengatakan, kegiatan kali ini merupakan agenda lanjutan dari program serupa yang sebelumnya bergulir sepanjang 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan jumlah sasaran 196.876 bayi.
“Ada dua pertimbangan pada saat itu, yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan imunisasi RV relatif aman dan efektif bagi penerima manfaat.
"Secara umum vaksin tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," katanya.
Reaksi umum yang mungkin terjadi berupa demam, muntah, diare, dan anak menjadi rewel, sebagai bagian dari respons imun terhadap vaksin RV.
Apabila pemberian imunisasi RV terlewat dari jadwal yang seharusnya, kata Maxi, dapat dilengkapi paling lambat sebelum usia 6 bulan.
Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) sekitar 45 persen kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan Rotavirus.
Di Bogor
Sementara itu Dinas Kesehatan Bogor, Jawa Barat menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang yang di antaranya penyebab kekerdilan atau biasa disebut stunting.
"Tersedia vaksin yang aman dan efektif, serta meningkatkan kualitas hidup anak bangsa, maka perlu dilakukan pemberian imunisasi RV sebagai upaya komprehensif pencegahan diare pada bayi di Indonesia," kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Sabtu.
Retno mengumumkan bahwa pelaksanaan pemberian imunisasi rotavirus dengan sasaran bayi akan dimulai tanggal 15 Agustus 2023. Sasaran imunisasi rotavirus di Kota Bogor sejumlah 17.769 bayi dengan target capaiannya 100 persen.
Di Kota Bogor kasus diare tahun 2022 sebanyak 685 atau 6,4 persen kasus.
Diare juga dapat menimbulkan masalah stunting pada anak karena zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang.
Retno menyampaikan, pemberian vaksin rotavirus sebanyak tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi usia 2 bulan terhitung bayi lahir mulai 16 Mei 2023 dosis kedua usia 3 bulan dan dosis ketiga usia 3 bulan.
Imunisasi ini dilakukan di 981 posyandu yang ada di Kota Bogor dan bisa didapatkan di 25 puskesmas di Kota Bogor.
Dia menerangkan, keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin menunjukkan tidak terdapat masalah keamanan yang serius.
Imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan pada anak, karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Imunisasi Nasional Rotavirus digelar 15 Agustus 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023