Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin (Ponpes DM) yang terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat menyatakan bisa merasakan dampak dari Program Manusia Paripurna Pancasilais.

"Dampaknya terasa sekali, salah satunya dalam hal kapasitas produksi yang meningkat," kata Pimpinan Ponpes Daarul Mukhlisin K.H. Yayat Hidayat saat dikonfirmasi di Kuningan, Jawa Barat, Selasa.

Program Manusia Paripurna Pancasilais adalah program yang dicanangkan oleh Universitas Prasetiya Mulya yang bertujuan untuk melaksanakan tujuan mulia bagi sesama, dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
 
Salah satu bagian dari program tersebut adalah pendampingan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh Ponpes Daarul Mukhlisin dengan produk bernama Sabun Zahra.

Yayat mengatakan peningkatan kapasitas produksi Sabun Zahra cukup drastis, dari yang sebelumnya 1.000 buah per dua bulan, saat ini menjadi 1.000 buah per pekan.
 
Adapun omzet yang diperolehnya, kata dia, dapat mencapai lima juta rupiah per bulannya, dengan modal yang dikeluarkan sekitar 20 persen dari keseluruhan omzet.
 
Selain itu, dia mengakui bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Prasetiya Mulya melalui program tersebut juga meningkatkan kualitas produknya.

"Sekarang tampilan dan kemasannya semakin bagus, potongan sabunnya juga makin rapi, seragam," kata Yayat Hidayat.
  


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ponpes DM rasakan manfaat Program Manusia Paripurna Pancasilais

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023