PT Pupuk Indonesia mencatat stok pupuk di Gudang Lini III Cianjur, Jawa Barat, mencapai 5.487 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah tersebut hingga dua pekan ke depan.
Vice Presiden Penjualan Wilayah 3 A Pupuk Indonesia, Aviv Ahmad Fadhil di Cianjur, Kamis, mengatakan sejak dua bulan terakhir terjadi penurunan permintaan pupuk dari petani di wilayah Cianjur karena berakhirnya musim tanam dan akibat gempa tujuh bulan yang lalu.
"Saat ini stok yang tersedia di gudang Cianjur terdiri dari pupuk urea sebanyak 3.303 ton dan NPK sebanyak 2.184 ton, sehingga cukup untuk menutupi kebutuhan petani di Cianjur selama dua pekan ke depan," katanya.
Terkait penurunan permintaan tutur dia, akibat musim tanam sudah habis seiring masuknya musim kemarau, sehingga tingkat pemakaian berkurang karena petani beralih menanam palawija yang tidak membutuhkan banyak pupuk ditambah banyak lahan yang tidak digarap setelah gempa.
Pihaknya memperkirakan permintaan akan kembali normal saat masuk musim hujan di Oktober hingga Februari. Namun tahun ini seiring fenomena El Nino, tingkat kebutuhan akan mengalami penurunan yang cukup tinggi.
"Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia, terus berupaya memastikan ketersediaan pupuk, baik subsidi maupun nonsubsidi termasuk dalam pengawasan dan pelayanan tepat sasaran di Cianjur berkoordinasi dengan Dinas Pertanian," katanya.
Aviv menuturkan alokasi pupuk bersubsidi untuk Cianjur tahun 2023 jenis urea sebanyak 39.720 dan NPK sebanyak 21.430 yang sudah dialokasikan untuk urea sebanyak 19.899 dan NPK sebanyak 12.562.
"Kami terus berupaya meningkatkan serapan dan penjualan pupuk subsidi. Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang juga terus menjaga stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh wilayah distribusi," kata Aviv.
Pupuk Kujang terus berupaya menyalurkan pupuk bersubsidi dengan tepat, hingga
2 Agustus 2023 penjualan pupuk bersubsidi di Cianjur sudah mencapai 50 persen dari alokasi 2023 untuk jenis urea dan NPK.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pupuk Indonesia : Stok di gudang Cianjur cukup untuk dua pekan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Vice Presiden Penjualan Wilayah 3 A Pupuk Indonesia, Aviv Ahmad Fadhil di Cianjur, Kamis, mengatakan sejak dua bulan terakhir terjadi penurunan permintaan pupuk dari petani di wilayah Cianjur karena berakhirnya musim tanam dan akibat gempa tujuh bulan yang lalu.
"Saat ini stok yang tersedia di gudang Cianjur terdiri dari pupuk urea sebanyak 3.303 ton dan NPK sebanyak 2.184 ton, sehingga cukup untuk menutupi kebutuhan petani di Cianjur selama dua pekan ke depan," katanya.
Terkait penurunan permintaan tutur dia, akibat musim tanam sudah habis seiring masuknya musim kemarau, sehingga tingkat pemakaian berkurang karena petani beralih menanam palawija yang tidak membutuhkan banyak pupuk ditambah banyak lahan yang tidak digarap setelah gempa.
Pihaknya memperkirakan permintaan akan kembali normal saat masuk musim hujan di Oktober hingga Februari. Namun tahun ini seiring fenomena El Nino, tingkat kebutuhan akan mengalami penurunan yang cukup tinggi.
"Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia, terus berupaya memastikan ketersediaan pupuk, baik subsidi maupun nonsubsidi termasuk dalam pengawasan dan pelayanan tepat sasaran di Cianjur berkoordinasi dengan Dinas Pertanian," katanya.
Aviv menuturkan alokasi pupuk bersubsidi untuk Cianjur tahun 2023 jenis urea sebanyak 39.720 dan NPK sebanyak 21.430 yang sudah dialokasikan untuk urea sebanyak 19.899 dan NPK sebanyak 12.562.
"Kami terus berupaya meningkatkan serapan dan penjualan pupuk subsidi. Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang juga terus menjaga stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh wilayah distribusi," kata Aviv.
Pupuk Kujang terus berupaya menyalurkan pupuk bersubsidi dengan tepat, hingga
2 Agustus 2023 penjualan pupuk bersubsidi di Cianjur sudah mencapai 50 persen dari alokasi 2023 untuk jenis urea dan NPK.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pupuk Indonesia : Stok di gudang Cianjur cukup untuk dua pekan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023