Antarajawabarat.com,23/10 - Seorang mahasiswa jurusan Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB), Julius Timothy (20) menjadi korban kebrutalan dari kelompok yang diduga geng motor beberapa waktu lalu, di kawasan Cikutra Kota Bandung, Jabar.
"Peristiwa sendiri itu terjadi pada tanggal 7 Oktober lalu di Jalan Cikutra Barat sekitar jam 01.40 WIB dini hari," kata dosen Wali Julius Timothy, yakni Santi Alawiyah di Gedung Rektorat ITB, Kota Bandung, Selasa.
Menurut Santi, saat itu Julius baru pulang mengantar temannya ke kawasan Cicaheum Kota Bandung.
Namun ketika di perjalanan, mahasiswanya tersebut mampir ke sebuah warung makan di kawasan Cikutra Kota Bandung.
Ketika hendak pulang dari warung makan itu, Julius yang mengendarai sepeda motor Honda CBR dipepet oleh dua sepeda motor yang masing-masing ditumpangi dua orang.
"Keempat orang itu kemudian memukuli Julius. Tapi ia melawan dan keempat orang itu bisa dikalahkan," katanya.
Tak lama berselang, kata Santi, datang delapan orang lainnya menggunakan empat sepeda motor menghampiri Julius.
"Nah, setelah datang lagi ternyata mereka mendatangi Julius lalu menganiaya dia menggunakan sebuah linggis dan golok. Dia mendapat empat tikaman di kepala, satu tikaman di leher, tangan, dan punggung," kata dia.
Selain itu, Julis yang juga anak perwira TNI Angkatan Laut ini mengalami cedera tendon putus dan tulang lengan bawah terkikis karena menangkis tikaman golok yang diarahkan ke kepalanya.
Usai tidak berdaya karena kebrutalan para anggota geng motor tersebut, Julius dilempar ke selokan di depan Taman Makam Pahlawan.
"Dan tak cukup disitu, para pelaku membawa kabur motor milik Julius. Dalam kondisi lemah, Julius keluar dari selokan dan merangkak sampai ke tengah jalan," katanya.
Lalu, lanjut dia, Julius berteriak meminta pertolongan namun tidak ada yang mendengar.
"Untungnya ada seorang laki-laki melihat Julius dan langsung menelepon polisi. Polisi datang ke lokasi dan menelepon orang tuanya. Orang tuanya meminta Julius dibawa ke Rumah Sakit Borromeus untuk mendapat pertolongan medis," ujar Santi.
Mengetahui kondisi anaknya tersebut maka kedua orangtua Julius datang ke Bandung dan memindahkan perawatannya dari Rumah Sakit Borromeus Bandung ke Rumah Sakit TNI AL Mintoharjo di Jakarta.
"Di Jakarta, Julius mendapat perawatan medis hingga kondisinya membaik. Sekarang Julius sudah kuliah walaupun belum sembuh benar. Sabtu kemarin dia baru keluar dari rumah sakit," katanya.
Tindakan kebrutan terhadap Julius tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Cibeunying Kaler oleh salah seorang anggota TNI AL di Bandung.***2***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Peristiwa sendiri itu terjadi pada tanggal 7 Oktober lalu di Jalan Cikutra Barat sekitar jam 01.40 WIB dini hari," kata dosen Wali Julius Timothy, yakni Santi Alawiyah di Gedung Rektorat ITB, Kota Bandung, Selasa.
Menurut Santi, saat itu Julius baru pulang mengantar temannya ke kawasan Cicaheum Kota Bandung.
Namun ketika di perjalanan, mahasiswanya tersebut mampir ke sebuah warung makan di kawasan Cikutra Kota Bandung.
Ketika hendak pulang dari warung makan itu, Julius yang mengendarai sepeda motor Honda CBR dipepet oleh dua sepeda motor yang masing-masing ditumpangi dua orang.
"Keempat orang itu kemudian memukuli Julius. Tapi ia melawan dan keempat orang itu bisa dikalahkan," katanya.
Tak lama berselang, kata Santi, datang delapan orang lainnya menggunakan empat sepeda motor menghampiri Julius.
"Nah, setelah datang lagi ternyata mereka mendatangi Julius lalu menganiaya dia menggunakan sebuah linggis dan golok. Dia mendapat empat tikaman di kepala, satu tikaman di leher, tangan, dan punggung," kata dia.
Selain itu, Julis yang juga anak perwira TNI Angkatan Laut ini mengalami cedera tendon putus dan tulang lengan bawah terkikis karena menangkis tikaman golok yang diarahkan ke kepalanya.
Usai tidak berdaya karena kebrutalan para anggota geng motor tersebut, Julius dilempar ke selokan di depan Taman Makam Pahlawan.
"Dan tak cukup disitu, para pelaku membawa kabur motor milik Julius. Dalam kondisi lemah, Julius keluar dari selokan dan merangkak sampai ke tengah jalan," katanya.
Lalu, lanjut dia, Julius berteriak meminta pertolongan namun tidak ada yang mendengar.
"Untungnya ada seorang laki-laki melihat Julius dan langsung menelepon polisi. Polisi datang ke lokasi dan menelepon orang tuanya. Orang tuanya meminta Julius dibawa ke Rumah Sakit Borromeus untuk mendapat pertolongan medis," ujar Santi.
Mengetahui kondisi anaknya tersebut maka kedua orangtua Julius datang ke Bandung dan memindahkan perawatannya dari Rumah Sakit Borromeus Bandung ke Rumah Sakit TNI AL Mintoharjo di Jakarta.
"Di Jakarta, Julius mendapat perawatan medis hingga kondisinya membaik. Sekarang Julius sudah kuliah walaupun belum sembuh benar. Sabtu kemarin dia baru keluar dari rumah sakit," katanya.
Tindakan kebrutan terhadap Julius tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Cibeunying Kaler oleh salah seorang anggota TNI AL di Bandung.***2***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013