Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman
meminta nelayan dan pembudidaya udang galah di Kecamatan Cidaun tidak menjual benih udang atau benur sebelum memiliki nilai jual tinggi atau setelah besar.

"Benih yang mereka budidayakan memiliki nilai jual tinggi setelah ukurannya besar atau ukuran ekonomis. Jangan sampai pembudidaya menjual benur yang harganya masih di bawah pasaran sehingga akan merugi," kata Herman di Cianjur Jumat.

Pihaknya berharap pembudidaya dapat sabar menunggu proses benur menjadi udang yang memiliki ukuran lebih besar daripada udang lainnya. Untuk harga udang galah ukuran ekonomis dijual hingga ratusan ribu rupiah per kilogram (kg) 

"Kualitas tentunya akan memiliki harga, termasuk upaya mereka menjadi pembudidaya membutuhkan kesabaran dan waktu agar mendapat keuntungan yang lebih. Saya meminta mereka tidak menjual benur tapi menjual udang," katanya.

Selama ini, pihaknya melalui Dinas Perikanan sudah memberikan berbagai pelatihan dan pembinaan untuk nelayan dan keluarga di pantai selatan Cianjur dalam melakukan pengolahan hasil laut agar memiliki nilai jual tinggi, termasuk dalam proses budidaya.

Sementara nelayan dan pembudidaya benur udang galah dan lobster di pantai selatan Cianjur memilih untuk menjual benur dan benih bening lobster daripada menunggu perkembangan udang memiliki nilai ekonomis dengan alasan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi.

Bahkan mereka terpaksa melakukan transaksi langsung di tengah lautan karena sudah mengetahui larangan menjual benih udang atau benur jenis lobster yang diberlakukan pemerintah.
"Kami tahu menjual benih lobster dilarang, namun untuk dibudidayakan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikitn sehingga kami memilih tetap menjual benur meski hanya cukup menutupi kebutuhan dapur sehari dua hari," kata nelayan di Pantai Jayanti, Dudung (34).

Nelayan di pantai selatan berharap tidak hanya mendapat pelatihan dan pembinaan, namun bantuan modal untuk membudidayakan hasil tangkapan agar mereka tetap memiliki penghasilan ketika cuaca ekstrem dan paceklik ikan.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023