PT KAI Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung mengatur kembali aliran (flow) penumpang sebagai bagian dari evaluasi pelaksanaan Angkutan Lebaran 2023 periode 14 April – 2 Mei 2023.
Hal itu, kata Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono, persoalan flow penumpang khususnya di Stasiun Bandung, menjadi permasalahan yang harus diselesaikan menjelang "hajatan" periode angkutan khusus lainnya yakni natal 2023 dan tahun baru 2024.
Baca juga: KAI Bandung: Puncak arus balik lebaran susulan terjadi pada 28-30 April
"Ke depan untuk angkutan khusus yang mendekati adalah angkutan Natal dan tahun baru serta tahun depan angkutan lebaran lagi, ada beberapa permasalahan minor yang perlu diselesaikan seperti mungkin flow penumpang, khususnya di Stasiun Bandung," kata Mahendro pada ANTARA di Bandung, Rabu.
Di Stasiun Bandung yang memiliki dua bagian yakni Stasiun Utara dan Selatan, dijelaskan Mahendro, alur penumpang menjadi pekerjaan rumah cukup besar bagi Daop 2 Bandung, terutama di bagian Selatan yang merupakan tempat naik turun penumpang kereta api lokal.
Dengan peron yang cukup kecil dan ruang tunggu yang terbatas, lanjut Mahendro, kerap terjadi kepadatan dan penumpukan cukup berlebih di bagian Stasiun Selatan, terlebih saat periode libur Lebaran 2023 lalu di mana ada peningkatan penumpang KA jarak jauh.
"Karenanya mungkin nanti ada pengaturan arus penumpang lagi, khusus kereta api lokal yang tiap hari paling ramai, sehingga tidak terjadi kepadatan atau penumpukan," kata dia.
Pengaturan alur penumpang KA lokal itu sendiri, kata Mahendro, kini sudah mulai dilakukan dengan menutup loket tiket yang tadinya ada di bagian hall stasiun, dan memindahkannya ke arah barat Stasiun Selatan, kemudian memindahkan pintu keluar ke sisi Timur dari Stasiun Selatan.
Namun, Mahendro mengakui bahwa loket baru bagi penumpang KA Lokal itu belum beroperasi, sehingga saat ini penumpang harus memesan lewat aplikasi KAI Access, atau ikut memesan pada penumpang lain lewat aplikasi itu.
"Pemindahan itu tujuannya untuk menguraikan antrean. Tetapi kan karena mepet, sekarang masih proses finishing jadi belum bisa dimanfaatkan," ucap dia.
Dengan pemindahan loket tersebut, Mahendro mengatakan bahwa ada rencana hall di Stasiun Selatan bakal menaikkan statusnya dari ruang tunggu zona 3, menjadi ruang tunggu zona 2 yang artinya hanya bisa diakses penumpang yang telah memiliki tiket.
"Tapi itu masih dalam kajian, kami sedang mempertimbangkan plus dan minusnya lagi, kan kalau pintu utama yang ditutup rasanya gimana gitu, makanya masih dalam kajian," ujarnya.
Baca juga: Daop 2 sebut okupansi kereta api masih tinggi sampai H+2 Lebaran
Selain masalah flow penumpang, khususnya di Stasiun Selatan, Mahendro mengatakan bahwa Daop 2 juga mengharapkan ada peremajaan kereta yang usianya sudah tua, khususnya rangkaian kereta Malabar yang terakhir diremajakan sekitar tahun 2014.
"Akan tetapi kan, kalau kita bicara peremajaan kereta, pembagiannya dari pusat, jadi kita sudah mengusulkan beberapa kereta api yang sudah lama seperti Malabar yang jadi prioritas kami untuk dilakukan peremajaan tapi masih menunggu dari pusat seperti apa," katanya.
Selain dua hal tersebut, tambah Mahendro, secara umum pelaksanaan Angkutan Lebaran 2023 yang berlangsung selama 19 hari di Daop 2, berlangsung aman dan nyaman termasuk dari aspek fasilitas.
"Ketika pelaksanaan masa angkutan lebaran, secara global tidak ada kendala yang berarti jadi semua fasilitas serta perjalanan kereta api itu berjalan dengan lancar, aman, dan tidak ada kejadian menonjol dalam hal ini kecelakaan kereta api," tuturnya.
Daop 2 Bandung diungkapkan Mahendro, telah melayani sebanyak 1.139.123 pelanggan KA selama pelaksanaan 19 hari Angkutan Lebaran 2023. Jumlah tersebut meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan periode Angkutan Lebaran 2022 yaitu 1.035.420 pelanggan KA.
"Pada periode 14 April – 2 Mei, Daop 2 Bandung melayani 282.764 pelanggan KA Jarak Jauh dan 856.359 pelanggan KA Lokal. Seluruh pelanggan tersebut dipastikan sudah terlayani dengan baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
Tahun ini, puncak keberangkatan pelanggan pada masa Angkutan Lebaran terjadi pada tanggal 25 April 2023 dengan jumlah pelanggan yang dilayani sebanyak 18.262 pelanggan, di mana Stasiun Bandung menjadi keberangkatan dengan angka tertinggi yaitu 8.832 pelanggan.
Sementara itu puncak arus balik juga terjadi pada 25 April dengan jumlah kedatangan sebanyak 18.716 pelanggan KA.
"Pada masa Angkutan Lebaran tahun ini, Daop 2 Bandung mengoperasikan 517 perjalanan KA Jarak Jauh, serta 1.178 perjalanan KA Lokal selama 19 hari masa Angkutan Lebaran," tutur Mahendro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Daop 2 atur "flow" penumpang sebagai evaluasi angkutan Lebaran 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Hal itu, kata Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono, persoalan flow penumpang khususnya di Stasiun Bandung, menjadi permasalahan yang harus diselesaikan menjelang "hajatan" periode angkutan khusus lainnya yakni natal 2023 dan tahun baru 2024.
Baca juga: KAI Bandung: Puncak arus balik lebaran susulan terjadi pada 28-30 April
"Ke depan untuk angkutan khusus yang mendekati adalah angkutan Natal dan tahun baru serta tahun depan angkutan lebaran lagi, ada beberapa permasalahan minor yang perlu diselesaikan seperti mungkin flow penumpang, khususnya di Stasiun Bandung," kata Mahendro pada ANTARA di Bandung, Rabu.
Di Stasiun Bandung yang memiliki dua bagian yakni Stasiun Utara dan Selatan, dijelaskan Mahendro, alur penumpang menjadi pekerjaan rumah cukup besar bagi Daop 2 Bandung, terutama di bagian Selatan yang merupakan tempat naik turun penumpang kereta api lokal.
Dengan peron yang cukup kecil dan ruang tunggu yang terbatas, lanjut Mahendro, kerap terjadi kepadatan dan penumpukan cukup berlebih di bagian Stasiun Selatan, terlebih saat periode libur Lebaran 2023 lalu di mana ada peningkatan penumpang KA jarak jauh.
"Karenanya mungkin nanti ada pengaturan arus penumpang lagi, khusus kereta api lokal yang tiap hari paling ramai, sehingga tidak terjadi kepadatan atau penumpukan," kata dia.
Pengaturan alur penumpang KA lokal itu sendiri, kata Mahendro, kini sudah mulai dilakukan dengan menutup loket tiket yang tadinya ada di bagian hall stasiun, dan memindahkannya ke arah barat Stasiun Selatan, kemudian memindahkan pintu keluar ke sisi Timur dari Stasiun Selatan.
Namun, Mahendro mengakui bahwa loket baru bagi penumpang KA Lokal itu belum beroperasi, sehingga saat ini penumpang harus memesan lewat aplikasi KAI Access, atau ikut memesan pada penumpang lain lewat aplikasi itu.
"Pemindahan itu tujuannya untuk menguraikan antrean. Tetapi kan karena mepet, sekarang masih proses finishing jadi belum bisa dimanfaatkan," ucap dia.
Dengan pemindahan loket tersebut, Mahendro mengatakan bahwa ada rencana hall di Stasiun Selatan bakal menaikkan statusnya dari ruang tunggu zona 3, menjadi ruang tunggu zona 2 yang artinya hanya bisa diakses penumpang yang telah memiliki tiket.
"Tapi itu masih dalam kajian, kami sedang mempertimbangkan plus dan minusnya lagi, kan kalau pintu utama yang ditutup rasanya gimana gitu, makanya masih dalam kajian," ujarnya.
Baca juga: Daop 2 sebut okupansi kereta api masih tinggi sampai H+2 Lebaran
Selain masalah flow penumpang, khususnya di Stasiun Selatan, Mahendro mengatakan bahwa Daop 2 juga mengharapkan ada peremajaan kereta yang usianya sudah tua, khususnya rangkaian kereta Malabar yang terakhir diremajakan sekitar tahun 2014.
"Akan tetapi kan, kalau kita bicara peremajaan kereta, pembagiannya dari pusat, jadi kita sudah mengusulkan beberapa kereta api yang sudah lama seperti Malabar yang jadi prioritas kami untuk dilakukan peremajaan tapi masih menunggu dari pusat seperti apa," katanya.
Selain dua hal tersebut, tambah Mahendro, secara umum pelaksanaan Angkutan Lebaran 2023 yang berlangsung selama 19 hari di Daop 2, berlangsung aman dan nyaman termasuk dari aspek fasilitas.
"Ketika pelaksanaan masa angkutan lebaran, secara global tidak ada kendala yang berarti jadi semua fasilitas serta perjalanan kereta api itu berjalan dengan lancar, aman, dan tidak ada kejadian menonjol dalam hal ini kecelakaan kereta api," tuturnya.
Daop 2 Bandung diungkapkan Mahendro, telah melayani sebanyak 1.139.123 pelanggan KA selama pelaksanaan 19 hari Angkutan Lebaran 2023. Jumlah tersebut meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan periode Angkutan Lebaran 2022 yaitu 1.035.420 pelanggan KA.
"Pada periode 14 April – 2 Mei, Daop 2 Bandung melayani 282.764 pelanggan KA Jarak Jauh dan 856.359 pelanggan KA Lokal. Seluruh pelanggan tersebut dipastikan sudah terlayani dengan baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
Tahun ini, puncak keberangkatan pelanggan pada masa Angkutan Lebaran terjadi pada tanggal 25 April 2023 dengan jumlah pelanggan yang dilayani sebanyak 18.262 pelanggan, di mana Stasiun Bandung menjadi keberangkatan dengan angka tertinggi yaitu 8.832 pelanggan.
Sementara itu puncak arus balik juga terjadi pada 25 April dengan jumlah kedatangan sebanyak 18.716 pelanggan KA.
"Pada masa Angkutan Lebaran tahun ini, Daop 2 Bandung mengoperasikan 517 perjalanan KA Jarak Jauh, serta 1.178 perjalanan KA Lokal selama 19 hari masa Angkutan Lebaran," tutur Mahendro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Daop 2 atur "flow" penumpang sebagai evaluasi angkutan Lebaran 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023